Soal Kunjungan Bush, Menhan Bantah AS Tekan Indonesia

Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono menepis banyaknya pihak yang menduga Indonesia berada di bawah tekanan Amerika Serikat.

”Itu tidak benar. Kunjungan yang dilakukan Bush tidak lebih dari kunjungan kenegaraan biasa. Tidak ada agenda macam-macam antara kedua kepala negara. Lebih tepatnya kunjungan ini membawa misi kemanusiaan,” ujar Menhan kepada pers di Jakarta, Senin (20/11).

Menurutnya, dalam pertemuan itu antara lain diagendakan akan membahas masalah pendidikan, perkembangan teknologi informasi, kesehatan dan lingkungan hidup. ”Pertemuan tidak akan membahas soal terorisme. Sebab, masalah itu sudah selesai dibahas,” katanya.

Ditanya mengapa kunjungan itu baru dilakukan sekarang, Menhan mengatakan, sebagai negara besar banyak hal yang harus dilakukan oleh AS. ”Mungkin perhatian AS terhadap Indonesia hanya 1/15 saja. Kita tidak bisa mendikte kapan pemimpin AS harus datang ke Indonesia. Sebaliknya, AS juga tidak akan mendikte Indonesia,” sambung dia.

Apalagi, katanya program yang diusung oleh AS kali ini adalah pengentasan kemiskinan dan penguatan masyarakat madani. Dia membenarkan ketika disinggung soal bantuan AS senilai 50 juta dolar AS untuk mengatasi polusi dan imunisasi.

Ia juga membantah, jika yang dilakukan Bush adalah bentuk ”cari muka” yang dilakukannya pascakekalahan dalam Pemilu sela lalu. ”Tidak ada sama sekali pengaruh Pemilu terhadap kunjungan ke Indonesia. Bush baru saja menghadiri KTT APEC di Hanoi Vietnam. Kunjungan itu juga tidak akan berpengaruh terhadap citra Presiden SBY,” tegas dia.

Sementara itu, Ketua DPR Agung Laksono berharap agar pertemuan antara Presiden SBY dan Presiden Bush dimanfaatkan semaksimal mungkin. ”Indonesia harus dapat mengambil keuntungan dari pertemuan tersebut,” katanya di Gedung DPR RI.

Apalagi, kata dia, agenda pembicaraan kedua pemimpin itu adalah berupa donasi untuk agrikultural, kesehatan, dan pendidikan. ”Mudah-mudahan ketiga bidang itu bisa betul-betul terwujud. Sebab, kita masih memerlukan dukungan dalam segala hal dalam rangka meningkatkan kualitas pemberian pelayanan negara kepada rakyat,” ujarnya. (dina)