Soal Korupsi Al-quran, Istana Serahkan ke Lembaga Berwenang

Soal Korupsi Al-quran, Istana Serahkan ke Lembaga Berwenang

Pemerintah memilih hati-hati menyikapi kasus dugaan korupsi pengadaan Al-Quran di lingkungan Kementerian Agama yang terungkap akhir-akhir ini. Istana hanya meminta seluruh penyimpangan maupun penyelewengan harus dilakukan pengelolaan terhadap anggaran yang ada.

“Semua dugaan korupsi terkait dengan penyimpangan penyelewengan yang seharusnya dilakukan pengelolaan anggaran negara atau pemerintahan, itu kan akan ada prosesnya,” ujar Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha di Bina Graha, Jakarta, Rabu (27/6).

Julian tak ingin berbicara mengenai kasus yang belum jelas ujung pangkalnya. Dia meminta masalah itu dikonfirmasi langsung ke penegak hukum yang berwenang.

“Tentu ada lembaga berwenang yang melakukan, apakah itu evaluasi atau tindakan lebih lanjut, silakan tanya pada lembaga-lembaga itu,” lanjutnya.

Terkait pengangkatan Anggito Abimanyu sebagai Direktur Jenderal Haji dan Umroh di Kementerian Agama, lanjut Julian, pihak Istana mengaku sangat setuju dan memberikan dukungan penuh. Menurut dia, Anggito menempati posisi yang tepat dalam melakukan pekerjaannya dalam penyelenggaraan haji.

“Tentu beliau menempati posisi yang katakan sangat tepat yang membutuhkan figur seperti Anggito Abimanyu bisa membawa di dalam Kemenag,” tandasnya.

Namun, saat ditekankan apakah pengangkatan itu terkait reformasi di tingkat Kementerian, Julian menolak menjawab. “Tanyakan pada Kementerian,” ucapnya singkat.(fq/merdeka)