Saat Rakyat Susah, Pemerintah Harusnya Bantu Ringankan Bukan Beratkan

Eramuslim – Tagihan listrik yang membengkak hingga 100 persen kembali dirasakan pelanggan PLN di bulan Juni ini.

Salah satu contohnya adalah yang dirasakan masyarakat di sejumlah Provinsi Riau. Rerata mereka adalah pelanggan listrik dengan tegangan ampare 2.200 VA mengalami kenaikan hingga lebih dari Rp 1 juta, dari yang awalnya hanya membayar Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta menjadi Rp 2 juta lebih.

Mereka melayangkan protes ke sejumlah rayon kantor PLN, karena menganggap PLN secara diam-diam menaikan tarif listrik untuk melakukan subsidi silang terhadap pelanggan yang mendapatkan diskon.

Fenomena ini mendapat komentar pedas dari Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS) Gde Siriana Yusuf, yang menyatakan pemerintah tidak berempati terhadap masyarakat di saat kondisi ekonomi krisis karena pandemi virus corona baru atau Covid-19.