“Dari hitung-hitungan matematisnya, bukankah dengan luas lahan persawahan kita yang mencapai 16 juta hektar (menurut BPS) adalah hal yang sangat mudah untuk memproduksi GKG demi menutupi kebutuhan 250 juta penduduk Indonesia. Karena cukup memaksimalkan produksi 5 – 6 ton GKG perhektar saja, maka kebutuhan beras untuk lebih kurang 1 (satu) liter beras setiap penduduk Indonesia perharinya dapat diwujudkan dan itu sudah lebih dari cukup,” simpul Andi.
“Dengan demikian, Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan sebaiknya saling koordinasi dan berbicara dengan data yang jelas dalam mengeluarkan kebijakan.,” lanjut dia.
Menurut Andi, jika tidak, miskinnya data dan ketidakakuratan data menteri akan merusak sistem pengelolaan negara ini. Juga wajib menteri pertanian dan menteri perdagangan saling koordinasi agar tidak kelihatan jalan sendiri-sendiri.
“Dan yang terpenting dalam pengambilan kebijakan adalah menteri boleh salah tapi tidak boleh bohong,” pungkas Andi. (Swa/Ram)