Eramuslim.com – Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa mengatakan, pihaknya menolak rencana pembelian helikopter AW-101 buatan Italia untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, pembelian helikopter tersebut hanya menghamburkan uang negara dan tidak jelas urgensinya. Jangan sampai helikopter itu dijadikan alat untuk pencitraan Presiden secara cuma-cuma.
“Secara rasional helikopter yang hampir 1 triliun itu tidak tepat, masalahnya Jokowi belum kerja apa-apa. Apakah presiden sangat kebutuhan untuk pekerjaan, saya kira tidak. Lebih baik gunakan uang itu untuk kesejahteraan rakyat,” kata Desmond kepada TeropongSenayan, Jakarta, Minggu (22/11).
Di sisi lain, wakil ketua Komisi III ini mengaku heran terhadap Fadjroel Rachman, mantan aktivis yang kini jadi komisaris utama Adhi Karya, dan politikus PDIP Maruarar Sirait (Ara) yang tidak kritis melihat persoalan helikopter Jokowi.
Pasalnya, kedua orang tersebut dahulu sangat lantang menolak pembelian pesawat kepresidenan pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Mana Fadjroel, mana Ara kok pada ga ribut lagi. Udah dapat posisi enak, sekarang lupa sama ucapannya yang dulu bila jual pesawat kepresidenan,” ketus Desmond.
Presiden Joko Widodo pada pertengahan tahun depan direncanakan tidak lagi menggunakan helikopter kepresidenan jenis lama, yakni Super Puma, produksi tahun 1980. TNI Angkatan Udara akan menggantinya dengan yang baru, yaitu Agusta Westland AW-101.(ts/teropongsenayan)