Eramuslim.com -Secara politik, saat ini Ketum Gerindra Prabowo Subianto sedang “test the water” dan menyusun strategi terkait “beda sikap” kader Gerindra terkait pencalonan Prabowo sebagai capres 2019.
Hal itu diungkapkan pengamat politik Ahmad Baidhowi (12/03). “Ada deklarasi pencalonan Prabowo sebagai capres oleh DPD Gerindra DKI, tetapi politikus Gerindra lainnya, Ahmad Muzani, mengatakan, Prabowo belum tentu menjadi capres. Ini bisa dimaknai, Prabowo baru melihat reaksi masyarakat sambil menyusun strategi,” beber Ahmad Baidhowi.
Menurut Baidhowi, Prabowo sedang melakukan lobi politik dan pendekatan partai-partai yang berseberangan dengan pemerintah.
“Apalagi yang dihadapi Joko Widodo, didukung banyak partai, kekuatan finasial tak terbatas, dan media mainstream. Makanya perlu pemikiran dan strategi yang jitu,” jelas Baidhowi.
Baidhowi berpendapat, jika Gerindra dan PKS didukung PBB, serta PAN, maka bisa memunculkan calon alternatif. “Saat ini sedang survei internal dan mendengar aspirasi masyarakat termasuk di tingkatan masyarakat,” ungkap Baidhowi.
Selain itu, kata Baidhowi, dimunculkannya nama Prabowo Subianto sebagai capres untuk pendidikan politik agar tidak ada calon tunggal. “Selama ini diopinikan hanya calon wakil presiden. Artinya calon presiden lainnya sudah tidak ada. Dan itu diulang-ulang terus media mainstream,” pungkas Baidhowi.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto belum memutuskan untuk maju menjadi calon presiden pada Pemilu 2019.
“Di tengah masalah Indonesia yang makin berat, beliau masih berpikir apakah nanti sanggup membangun Indonesia yang berjaya,” ujar Muzani (11/03).(kl/ito)