Pemerintah akan melanjutkan peningkatan kualitas anggaran kesehatan yang diarahkan untuk mendorong dan mendukung reformasi sistem kesehatan dalam bentuk transformasi layanan primer melalui penguatan Puskesmas, penguatan fungsi promotif dan preventif (termasuk pengendalian penyakit dan imunisasi).
Dalam RAPBN 2022, pemerintah merancang anggaran kesehatan mencapai Rp 255,3 triliun atau 9,4% dari belanja negara, lebih tinggi dari amanat UU kesehatan yang minimal 5% dari APBN. Dari anggaran tersebut, alokasi untuk penanganan COVID-19 bidang kesehatan diperkirakan mencapai Rp 115,9 triliun.
Pemanfaatan anggaran tersebut akan diarahkan pada penyelesaian program vaksinasi dan antisipasi vaksinasi lanjutan, serta berbagai penanganan kesehatan seperti penguatan 3T (testing, tracing, and treatment), klaim biaya perawatan pasien COVID-19, penyediaan obat, dan insentif tenaga kesehatan.
“Sampai Juni 2021, target vaksinasi sebanyak 1 juta dosis per hari telah tercapai, dan diharapkan ini akan semakin meningkat. Pemerintah telah meminta agar selururuh pelibatan Pemda personil TNI/Polri, dan bidan yang dikoordinasikan oleh BKKBN untuk mengakselerasi target vaksinasi,” tutur Sri Mulyani.
Seperti diketahui, program vaksinasi mandiri atau vaksin berbayar sempat ingin diterapkan pada 12 Juli 2021 oleh pihak PT Kimia Farma Tbk. Sayangnya rencana tersebut menuai banyak protes sampai diputuskan untuk ditunda, hingga akhirnya dibatalkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 16 Juli 2021.(detik)