Eramuslim.com – Terus anjloknya kurs rupiah hingga ke level Rp. 13.831 per dollar AS menegaskan bahwa perekonomian Indonesia semakin terpuruk. Hal tersebut dinilai masyarakat sebagai kegagalan pemerintah dalam mengelola perekonomian negara yang berimbas pada gelombang PHK yang semakin masif.
Direktur Eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI) Panji Nugraha mengatakan, slogan pemerintah untuk memperingati hari kemerdekaan NKRI ke 70 adalah ‘Ayo Kerja’. Namun, kenyataanya para pengusaha mengatakan ‘Ayo PHK’. Hal itu diakibatkan perekonomian buruk dan ongkos produksi semakin mahal. Jika seperti ini keadaannya, bagaimana mungkin rakyat bisa bekerja, lapangan kerjanya saja tidak ada.
“Sikap pemerintahan Jokowi-JK dengan realita di masyarakat sangat kontradiktif, pemerintah dengan semangat menyuarakan slogan ‘Ayo Kerja’, tapi masyarakat saat ini tak dapat bekerja, karena gelombang PHK besar-besaran dan hal tersebut dapat memicu gerakan protes keras dari massa buruh,” tutur Panji.
Panji melanjutkan, jika hingga bulan September perekonomian Indonesia tidak kunjung membaik maka 1 tahun pemerintahan Jokowi-JK dianggap gagal. “Mungkin saja para korban PHK saat ini sedang memikirkan bagaimana aspirasi dan nasibnya dapat diperjuangkan kembali, untuk itu bukan tidak mungkin jika gelombang PHK terus menerpa, akan membuat seluruh elemen buruh bersatu untuk turun kejalan. Jika itu sudah terjadi, apa lagi yang bisa pemerintah lakukan?” tutup Panji seperti ditulis pribuminews.(rz)