Untuk pertamakalinya di Indonesia terselenggara Kongres Kajian Zionisme Internasional (KaZI) yang berlangsung di Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah di Menteng, Jakarta-Pusat, Sabtu (26/12). Kongres bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, utamanya umat Islam terhadap pengaruh ideologi Zionisme yang semakin merasuk ke hampir seluruh lini kehidupan masyarakat bukan hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia dan telah banyak menyengsarakan kehidupan umat manusia.
Mantan Menteri Kesehatan, DR. Dr. Siti Fadillah Supari yang hadir dalam acara tersebut sebagai keynote speaker mengatakan bahwa gerakan Zionisme sudah sedemikian menggurita sehingga banyak masyarakat yang tidak sadar bahwa mereka sudah berada di bawah kendali kaum Zionis yang bertujuan untuk menguasai dunia dengan cara melakukan berbagai konspirasi termasuk di bidang kesehatan.
Mantan menteri yang pernah menghebohkan dengan bukunya berjudul "Saatnya Dunia Berubah. David Versus Goliath: Membaca Indonesia dalam Kancah Konspirasi Global" mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tidak melihat Zionisme hanya sekedar simbol anti-Islam karena target gerakan Zionisme sebenarnya adalah seluruh umat manusia.
"Jika kita melihat Zionisme hanya sebagai simbol, kita akan terkecoh bahwa gerakan itu hanya ingin menyerang Islam. Karena gerakan ini sudah menggurita dan sasarannya adalah seluruh manusia, bukan hanya umat Islam," kata Siti Fadillah.
"Zionisme ada di sekeliling kita. Mulai dari sistem pendidikan, ekonomi, kesehatan dan yang secara halus ditanamkan dengan dengan dalih reformasi di berbagai bidang. Jika masyarakat enggak mengkaji masalah-masalah Zionisme, tanpa sadar kita akan diperdaya dan dipecundangi," sambung Siti.
Gerakan Zionisme, ungkap Siti, ingin membuat penduduk dunia bergantung dari sisi kesejahterannya pada kaum Zionis, untuk itu Zionsime sengaja menciptakan sistem dunia yang tidak adil dan bertentangan dengan kemanusiaan. Ia mencontohkan badan kesehatan dunia, WHO yang menurutnya hanya menjadi perpanjangan tangan negara-negara adikuasa untuk melanggengkan penjajahan dan penindasan terhadap masyarat negara lain dengan menggunakan alasan kesehatan dan menciptakan konsep-konsep yang menyengsarakan manusia, seperti neoloberalisme, kapitalisme, neo-imperialisme yang oleh Siti Fadillah diistilahkan sebagai "cucu-cucu Zionisme".
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa selain terus melakukan kajian, dibutuhkan nurani dan keberanian untuk melawan gerakan Zionisme yang sudah terlanjur menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dunia dengan konspirasi-konspirasi canggihnya. Dalam kaitannya di Indonesia, Siti Fadillah berharap para negarawan di Indonesia menyadari akan adanya gerakan Zionisme ini.
"Dan untuk menghadapi konspirasi kaum Zionis ini, jadilah negarawan-negarawan yang bukan cuma cerdas, tapi juga berani dan Islami," tukasnya. (ln)