Singapura Ragukan Vaksin Sinovac Usai Nakes Indonesia Terpapar Meski Sudah Divaksin

Bisa tertinggal

Awal bulan ini sekitar 350 dokter dan tenaga kesehatan lainnya di Kudus dilaporkan positif Covid-19 meski sudah divaksin Sinovac. Puluhan di antaranya harus dirawat di rumah sakit.

Dikutip dari laman ASia Nikkei, Senin (28/6), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan 14 dokter yang meninggal karena Covid-19 antara Februari hingga Mei, 10 di antaranya sudah divaksin dua dosis Sinovac, dan sisanya baru satu dosis.

Penelitian memperlihatkan vaksin buatan Pfizer-BioNTech dan Moderna yang menjadi andalan vaksinasi di Singapura memberikan efektivitas 90 persen mencegah penularan dalam dunia nyata.

Jarang ada kasus yang menyebut warga sakit parah karena Covid-19 setelah divaksin dengan kedua vaksin tersebut.

Ketika WHO mendukung penggunaan vaksin Sinovac untuk keperluan darurat bulan ini, mereka mengatakan efektivitas Sinovac hanya 51 persen dalam mencegah Covid-19 yang bergejala.

Vaksin buatan China ini memang masih dinilai cukup efektif dalam mencegah pasien menjadi parah, namun ilmuwan memperingatkan negara yang memakai vaksin Sinovac bisa tertinggal dibanding mereka yang memilih Pfizer atau Moderna. [Merdeka]