Eramuslim – Logika swastanisasi dan privatisasi yang akan dilakukan Pemerintahan Joko Widodo dinilai hanya akan menguntungkan pihak-pihak tertentu dan bukan untuk kemakmuran rakyat.
Hal ini juga di amini oleh salah seorang guru besar Politik UI, Nazaruddin Sjamsudin, dalam salah satu cuitannya di akun media sosial miliknya, yang mengecam rencana penjualan aset BUMN kepada pihak asing dan aseng.
“Ibarat peternak ayam, BUMN Indonesia itu bertugas memelihara ayam. Setelah ayam besar dan mulai bertelor, ayamnya lalu dijual. Sakit!,” tegas Nazaruddin di akun @nazarsjamsuddin.
Dalam konteks terkait, Partai Gerinda menyebut swastanisasi dan privatisasi aset strategis nasional bukanlah jalan keluar yang tepat untuk menjawab persoalan minimnya anggaran APBN untuk pengelolaan pelabuhan dan bandara.
Menurut partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto, “Wacana tersebut membuktikan bahwa kondisi keuangan negara di bawah kepemimpinan @jokowi sedang mengalami keterpurukan. #ParadoksIndonesia. Seharusnya @jokowi paham bahwa pelabuhan dan bandara merupakan wilayah yang strategis yang menjadi pintu masuk segala ancaman dari luar,” tulis akun Twitter resmi Partai Gerindra, @Gerindra. (Swa/Ram)