Usai sholat dzuhur, Din Syamsuddin, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menerima dan menjamu para tokoh nasional yang diundang dalam pertemuan dan Silaturahim Tokoh Nasional dengan tema:”Mencegah Kebangkrutan Negara”. Acara digelar di gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jalan Menteng Raya 62, Jakarta Pusat.
Acara yang dihadiri 19 tokoh ini digelar untuk tujuan mencari jalan keluar atas permasalahan yang menumpuk di negeri ini. Acara pun dipandu Din Syamsuddin.
Para tokoh yang hadir antara lain: Romo Benny, Azyumardi Azra, Andreas Yewangoe, Sofyan Effendi, Surya Paloh, M. Jusuf Kalla, Taufik Kiemas, Din Syamsuddin, Wiranto, Aisyah Amini, Rizal Ramli, Marwah Daud, Taufiq Ismail, Adhie Massardi, Kwik Kian Gie, Bambang Sudibyo, Martinus D. Situmorang, dan Geovani.
Kehadiran mereka dalam acara ini sebagai ungkapan kekhawatiran terhadap kondisi negeri yang carut marut. Mulai masalah hukum yang tidak memenuhi rasa keadilan, masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial yang berujung pada penataan ekonomi yang amburadul, serta korupsi yang tak pernah ada habisnya.
Mulai dari korupsi di birokrasi sampai korupsi yang melibatkan banyak politisi. Belum lagi masalah narkoba dan sex bebas.
Ada segudang masalah yang tak terselesaikan, karena Negara tidak hadir dalam setiap masalah.
“Negara harus hadir dalam setiap permasalahan yang ada agar tidak ada penumpukan masalah seperti yang terjadi sekarang ini,” ujar Din Syamsuddin saat membuka pertemuan ini.
“Yang menjadi masalah utama bangsa ini adalah krisis moral, tidak ada lagi rasa malu. Politisi maling dengan topengnya. Perlu gerakan Restorasi Indonesia, ” kata Surya Paloh dengan lantang.
Begitu pun dengan Wiranto. Mantan panglima TNI ini mengatakan, “Saya mendorong adanya perubahan dan kita harus kembali ke pangkal jalan.” Mzs