“Catat apa yang saya sampaikan. Pandemi COVID-19 ini dijadikan proyek. Pandemi COVID-19 ini dijadikan proyek untuk menghabiskan uang rakyat,” tegas mantan Ketua GMNI Cabang Sikka, yang biasa disapa Dicky Raja tersebut, tanpa menyebut jelas siapa yang dia maksudkan telah menjadikan pandemi sebagai proyek dan menghabiskan uang rakyat.
“Siapa yang menghabiskan uang rakyat? kita semua pasti tahu. Pusing ini kita. Anggaran yang seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat, akhirnya dipangkas dan direfocusing untuk penanganan COVID-19 . Tapi setiap hari, kasus terus meningkat. Jangan sampai pandemi COVID-19 ini proyek, bisnis rapid tes, bisnis apd, bisnis obat-obatan,” seru dia.
Dia juga menduga pihak rumah sakit hanya mengurus COVID-19 karena insentifnya besar. “Tolong dievaluasi juga dengan para dokter, nakes. Kita setuju, kita perhatikan, mereka adalah garda terdepan. Tapi jangan jadikan ini sebagai proyek. Cek juga yang punya laboratorium, jangan sampai alatnya hanya untuk covidkan orang,” seru dia.
Pernyataan anggota DPRD Kabupaten Sikka tersebut, sangat disayangkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikkan, Petrus Herenimus. “Saya sangat kecewa dengan pernyataan anggota DPRD Kabupaten Sikka, karena menuding para dokter dan perawat mencovidkan pasien ,” tegasnya.
Dia juga sangat kecewa ada pernyataan dari seorang wakil rakyat, yang menuding para tenaga kesehatan mencovidkan pasien, dan COVID-19 dijadikan proyek. Rencananya para tenaga kesehatan akan melakukan mogok terkait sikap anggota dewan tersebut. [sindo]