Sidang Kelompok Penasehat Pemerintah Inggris-Indonesia (Indonesia UK Islamic Advisory Group) yang berakhir 31 Januari kemarin di London menghasilkan sejumlah rekomendasi.
Rekomendasi itu antara lain, perlunya meningkatkan sosialisasi penggunaan media buku, brosur, dan pamflet mengenai keIslaman sehingga masyarakat barat dapat memiliki pemahaman yang benar tentang Islam, melakukan pertukaran kunjungan ulama/ cendikawan antara kedua negara, perlunya pengayaan pengalaman remaja Muslim di lembaga pendidikan Indonesia, serta meningkatkan dialog baik intra maupun antar umat beragama.
Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, yang juga salah satu anggota delegasi yang dikirim kepada eramuslim, Kamis (1/2).
"Setelah dua hari bertemu kelompok yang terdiri dari 7 tokoh Islam dari Indonesia-Inggris, disepakati sejumlah rekomendasi dan rencana aksi dalam rangka menampilkan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin, serta mempromosikan pemahaman Islam yang lebih baik dengan dunia barat, " jelanya.
Din menegaskan, kelompok ini mendapat kepercayaan penuh dari negara luar khususnya dunia Barat, untuk merubah pandangan dalam melihat agama Islam, dengan sikap yang penuh toleran dan moderat.
"Kelompok ini sangat baik untuk menjadi sarana perbaikan citra Islam yang terakhir ini mengalami stigmatisasi oleh pers Barat sebagai agama kekerasan dan teror, " ujar Din.
Ia menambahkan, keberadaan kelompok yang terbentuk saat kunjungan PM Inggeris Tony Blair Ke Indonesia tahun lalu ini, dapat dijadikan sebagai sarana untuk membangun kembali dialog antar Peradaban Islam-Barat. (novel)