Eramuslim.com – KPK kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT). Setelah menangkap I Putu Sudiartana, kali ini oknum Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) berisnisial S yang jadi korbannya.
S diduga menerima suap terkait kasus perdata di PN Jakpus. Dari OTT itu, komisi anti rasuah mengamankan 30 ribu dolar Singapura atau senilai Rp. 300 juta.
Demikian banyaknya tangkapan KPK, membuat KPK mendapat pujian dan apresiasi berbagai pihak.
“Dalam konteks penegakan hukum oleh KPK, patut diapresiasi, konsisten. Apapun yang dilakukan betul dalam penegakan hukum, tapi cermin hukum dihargai dengan uang,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond J Mahesa kepada wartawan, Kamis (30/6).
Menurutnya, jika masih banyak praktek uang di peradilan, masyarakat kecil tidak akan memperoleh keadilan yang hakiki.
“Jangan harap ada keadilan. Kalau keadilan dihargai dengan uang, bagaimana masyarakat yang susah, tidak akan mendapatkan keadilan,” lanjut Desmond.
Di luar dari OTT, apakah prestasi KPK dalam menangani kasus besar?
Kasus yang sedang ditangani misalnya, Sumber Waras. Bagaimana kabar Sumber Waras? Hingga saat ini pun tak ada kabar beritanya.
Karenanya, Desmond menilai korup tak hanya persoalan uang. Tapi juga ketidakseriusan KPK dalam menangani kasus pembelian lahan Sumber Waras oleh Pemda DKI Jakarta.
“Namun KPK sendiri bagaimana, korupsi juga tidak hanya uang. KPK juga korup, siapa yang awasi, apakah KPK tidak bermain-main juga? Misalnya dalam kasus Sumber Waras, siapa yang tahu, mudah-mudahan tidak korupsi,” demikian Desmond.(ts/pojoksatu)
