Eramuslim – Organisasi atau tokoh yang kerap bersinggungan dengan pemerintah dianggap selalu jadi sasaran target. Hal serupa juga dialami GNPF Ulama.
Begitu kata Ketum GNPF-Ulama Yusuf Muhammad Martak saat ditemui di Hotel Sofyan, Jakarta, Senin (24/9).
Menurutnya organisasi massa yang dahulu bernama GNPF MUI ini merupakan penuntut keras terhadap penistaaan agama yang dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Sejak itu, GNPF MUI yang kini berganti nama GNPF Ulama dicap sebagai organisasi yang kontra terhadap pemerintah.
“Jadi siapapun yang menjadi Ketua GNPF Ulama itu selalu menjadi sasaran target. Ini sama seperti yang terjadi pada pendahulu saya, saudara saya, Ustadz Bachtiar Nasir,” kata Yusuf.
Baru-baru ini, Yusuf dituduh soal utang piutang terkait PT Lapindo Brantas sehingga berimplikasi merugikan negara. Tuduhan itu mengarah bahwa Yusuf menghendaki Jokowi tidak lagi menjadi presiden di 2019 agar dirinya terbebas dari utang.
Dia pun menepis segala tuduhan itu dan menganggapnya sebagai fitnah yang keji terhadap dirinya dan kepada organisasi yang dipimpinnya.
“Jangan ketua GNPF Ulama, wapres saja yang sudah pasti dicalonkan juga dicari-cari isunya,” ujar.