Siapa Sebenarnya 3 Elite Bekingan Ponpes Al Zaytun?

NU Jabar Haramkan Orang Tua Memondokkan Anak di Pesantren Al-Zaytun, Ini  Tiga Pertimbangannya - FAJAR

Eramuslim.com – Pondok pesantren (ponpes) Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat pimpinan Panji Gumilang belakangan jadi perbincangan publik karena diduga punya ajaran pendidikan yang menyimpang.

Bahkan terbaru Panji Gumilang dipanggil tim investigasi bentukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk klarifikasi terkait kontroversi Al Zaytun.

Di sisi lain muncul kabar tentang sosok bekingan alias orang dalam di balik Ponpes Al Zaytun yang membuat Panji Gumilang terlepas dari jeratan hukum, meski kerap memunculkan kontroversi. Salah satu sosok bekingan itu disebut adalah Pak Kumis dan 3 elite lainnya.

Simak penjelasan berikut ini.

Pak Kumis

Sosok Pak Kumis yang disebut sebagai bekingan Al Zaytun pertama kali terucap dari pendiri Yayasan Pesantren Indonesia (YPI), Imam Suprianto. Dalam salah satu kesempatan, Imam menyebut sosok bekingan Al Zaytun merupakan tokoh elite di Indonesia.

“Orang umum elite itu sudah tahu, ‘Hei jangan mainin (Ponpes) Zaytun lho, itu kan punya Pak Kumis’. Katanya gitu kan. Orang tahu siapa Pak Kumis,” kata Imam di acara Catatan Demokrasi pada Kamis (22/6/2023).

Sosok Pak Kumis juga sempat disinggung oleh Founder Indonesia Crime Analyst Forum, Mustofa Nahrawardaya. Dia mengatakan semua orang tahu sosok yang disebut Pak Kumis, namun tak dijelaskannya secara gamblang.

“Pak Kumis itu rahasia umum, sebenarnya kalau itu adalah H, bahkan tahun 2002 nantangin, ‘Siapa yang melawan Ponpes Al Zaytun akan saya hajar’, ucap Mustofa dalam video akun Twitter @/Moslem Solidarity.

Moeldoko?

Selain Pak Kumis, Imam juga menyinggung nama Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko yang punya hubungan dekat dengan Panji Gumilang. Moeldoko disebut-sebut sebagai sosok bekingan Al Zaytun.

“Sekarang yang sangat dekat dan punya posisi sangat menentukan di pemerintahan itu Kepala Staf Kepresidenan, Pak Moeldoko. Saya sangat menyayangkan Pak Moeldoko masih membangga-banggakan kemarin itu,” ungkap Imam.

Imam juga mengaku sempat mendapat informasi bahwa Moeldoko memberi akses pada Panji Gumilang untuk mendapat bantuan hukum.

“Pak Moeldoko yang buka akses kapan Pak Panji perlu bantuan ke Polres, ke Polda, ke Mabes Polri, tinggal telepon aja,” ucapnya.

Agen Interpol BIN

Sosok agen interpol Badan Intelijen Negara (BIN) juga ikut jadi bekingan Panji Gumilang. Agen interpol BIN itulah yang disebut memiliki koneksi ke Moeldoko, sehingga Ponpes Al Zaytun mendapat akses perlindungan dari aparat keamanan.

“Namanya SYR Agung Sedayu, notabene adik kandung Panji Gumilang itu agen interpol dari BIN,” ungkap Imam.

Imam menegaskan hal itu dapat dibuktikan ketika masyarakat melakukan demo di Al Zaytun. Polisi yang siaga menjaga demo kurang lebih sekitar 1.500 personel.

Menurutnya, tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk menyiagakan personel kepolisian yang berjumlah ribuan itu. Bahkan ia menilai uang yang dikeluarkan untuk keamanan mencapai miliaran.

“Kemarin pas demo, masyarakat awalnya mau kerahkan 3.000 (personel), tapi hanya ratusan dulu karena ingin lihat reaksi Al Zaytun. Ternyata (ada) 1.500 polisi siap siaga, berapa miliar dia harus bayar itu?” ujarnya.

Dengan sosok bekingan seperti itu, Panji Gumilang disebut berani berbicara apapun karena dia yakin tidak akan ditangkap. Hal itulah yang membuat Al Zaytun tak pernah terjerat hukum meski kerap memunculkan kontroversi.

Sumber: suara

Beri Komentar