Demi menjaga ketertiban dan keamanan bagi anggota DPR di lingkungan gedung DPR, pihak Sekretariat Jendral (Setjen) DPR akan mengeluarkan Card Access (kartu akses pengaman), sehingga tamu dan pengunjung tak bisa sembarang masuk ke gedung wakil rakyat itu.
Pembuatan sistem keamanan DPR ini menghabiskan biaya sekitar Rp1, 9 miliar. Biaya itu meliputi Close Circuit TV (CCTV), Akses masuk mobil, kartu akses perorangan dan lainnya.
"Rencananya akan dibuat sekitar 5.000 kartu akses, yang terdiri dari 550 anggota DPR, 1.349 karyawan, 128 anggota DPD, ditambah dengan wartawan dan pegawai Sekejn MPR, dan DPD, " ujar Sekjen DPR Faisal Jamal kepada pers di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (7/2).
Penggunaan kartu akses ini, katanya, telah mengalami proses dan pembahasan yang cukup panjang di BURT. Karena memang sebelumnya juga sudah ada keluhan dari sejumlah anggota DPR tentang adanya "tamu-tamu" yang dinilai mengganggu kerja anggota dewan.
"Namun ada juga yang merasa dengan adanya kartu akses ini, mereka minta jangan memisahkan anggota DPR dengan rakyat, " ungkap Faisal.
Ia menambahkan, dalam implementasinya di lapangan, pihaknya akan terus melalukan evaluasi. Sehingga kartu akses ini bisa benar-benar efektif digunakan oleh yang bersangkutan. "Yang jelas, kartu ini memang dibuat menyangkut hal-hal yang terkait dengan security di internal DPR, " ujar dia.
Faisal menyatakan, pihaknya sudah mengatur masalah keamanan di gedung DPR sedemikian rupa sesuai dengan prosedur tetap (protap).
"Kita tidak menghambat dan menjaga jarak antara anggota dewan dengan konstituennya. Namun kita menjaga supaya tertib saja, bagaimana para demonstrans yang masuk ke DPR tidak berbondong-bondong, tapi cukup lewat beberapa perwakilan saja untuk bisa masuk, " ucapnya.
Faisal menyatakan, akibat lemahnya pengamanan, beberapa kali terjadi pencurian berkas dan perangkat komputer di ruang anggota DPR.
Karena itu, di samping memasang jaringan internal CCTV di seluruh bagian gedung, sekjen DPR juga telah menambah anggota Pamdal (pengamanan dalam) dari 200 orang menjadi 400 orang yang tersebar di Gedung DPR, Komplek perumahan Anggota DPR di kalibata dan Ulujami serta di Wisma DPR di Kopo, Puncak, Bogor. (dina)