Lebih dari setengah juta orang dari ormas dan partai politik Islam serta kelompok masyarakat yang tergabung dalam “Koalisi Ganyang Bush” akan melakukan aksi long march dari Bunderan Hotel Indonesia menuju Istana Negara Jakarta Pusat, pada hari Ahad (19/11) mendatang.
"Sampai hari Rabu ini, sebanyak 43 ormas atau sekitar 565 ribu orang sudah menyatakan akan turun ke jalan sehari menjelang kedatangan Presiden AS ke Indonesia," jelas Koordinator Koalisi Ganyang Bush Munarman, dalam jumpa pers, di Gedung Menara Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Jakarta, Rabu (15/11).
Menurutnya, sebagai bentuk penolakan terhadap kedatangan Presiden Bush sudah disiapkan tiga agenda besar yang pertama mulai hari Jum’at(17/11) Tabligh Akbar setelah sholat Jum’at di Masjid Agung Al-Azhar, pada hari Ahadnya dilanjutkan aksi long march di Jakarta, kemudian pada tanggal 20 November saat hari kedatangan Bush yang akan diadakan di Bogor.
Munarman menghimbau, kepada warga Bogor yang tidak mengikuti aksi penolakan itu, agar sekitar pukul 10-11 pagi membunyikan kentongan, klakson, sirine, atau apa saja yang bisa dibunyikan, sebagai bentuk penolakan.
"Kita harus bikin kota Bogor ramai, biar Bush tahu, supir-supir angkot yang rutenya dipindahkan bisa membunyikan klaksonnya, kalau bisa seluruhnya mengibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk duka, karena Indonesia sudah mau menerima penjahat perang," tandasnya.
Ia kembali menegaskan, rezim yang dipimpin Bush sudah menimbulkan luka yang mendalam bagi umat Islam, karena itu dirinya menjamin pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pasti tidak akan mendapat kepercayaan dari umat Islam lagi, karena telah berani mengundang tamu yang kontroversial dan sangat tergantung dengan kepentingan AS.
Adapun organisasi yang akan ikut dalam aksi tersebut antara lain, PP Muhammadiyah, PBNU, Daruttauhid, PKS, PBB,FPI, MMI, HTI, GPMI, Brigade Hisbullah, Muslimah Peduli Umat, dan sebagainya.(novel)