Eramuslim – Presiden Joko Widodo berencana membatasi jumlah mahasiswa yang masuk perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia. Pembatasan itu dilakukan agar pendidikan di tanah air lebih fokus.
“Saya lebih senang kalau perguruan tinggi itu fokus, tidak semuanya diambil,” kata Jokowi saat menutup Rembuk Nasional Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) di Universitas Indonusa Esa Unggul, Jakarta, Rabu (29/11).
Menurut Jokowi, pembatasan mahasiswa itu terkait dengan jumlah mahasiswa yang terlalu banyak, tidak berimbang dengan jumlah tenaga pengajar.
“Mahasiswanya diambil semuanya, ada yang perguruan tinggi negeri, mahasiswanya lebih dari 30 ribu atau 40 ribu,” ungkap Jokowi.
Artinya, kata Jokowi, jika mahasiswa lebih sedikit, maka mereka akan lebih fokus menerima pengajaran. Begitu juga dosen, akan lebih mudah dalam menyampaikan materia di kampus, ketimbang dengan mahasiswa yang banyak.
Jokowi sudah menugaskan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir untuk merealisasikan rencana itu.
“Saya tadi sudah bisik-bisik ke Pak Menristekdikti, langsung batasi. Dan juga sudah dijawab, benar, Pak, saya laksanakan. Kita tunggu saja menterinya nanti bergerak kapan,” pungkas Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan perguruan tinggi harus berinovasi dalam memberikan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Dia menambahkan, perkembangan dunia saat ini mengarah kepada pemanfaatan digital baik di segi perekonomian, politik, media hingga pendidikan. (Rmol/Ram)