Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri berpidato dalam peringatan Pancasila 1 Juni di Gedung MPR/DPR. Pidato yang diakhiri tanpa tergur sapa Mega dengan SBY ini berisi kisah pendiri bangsa, Soekarno, dan pentingnya mengajarkan dan membumikan Pancasila di abad 21 ini.
"Berbicara tentang Pancasila, kita berbicara tentang Bung Karno. Bukan karena beliau bapak saya, tapi justru sebagai penggali Pancasila sekaligus proklamator bangsa. Karena itulah dengan penuh segala kerendahan hati saya ingin mengajak tiap warga bangsa pemimpin bangsa mengkontemplasikan rentang panjang benang merah melaui pemikiran Bung Karno," tutur Mega dalam sambutannya, Rabu (1/6/2011).
Mega pun menjelaskan sejarah pemikiran Bung Karno yang dimulai sejak usia 15 tahun, saat bersekolah di Surabaya dan sempat tinggal di rumah tokoh perjuangan HOS Cokroaminoto di Peneleh, Surabaya. Keluar masuk penjara dan melanglang ke pengasingan bersama para tokoh perjuangan antara lain di penjara Sukamiskin, Bandung (1931), Ende, Flores (1934-1938), Bengkulu (1938-1942), Brastagi, Sumatera Utara (1948), Bangka (1949).
Hingga akhirnya Bung Karno memaparkan pemikirannya tentang 5 sila di depan sidang pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945. Mega menekankan, Bung Karno memikirkan ideologi bangsa melalui proses yang panjang.
"Pancasila tidak bisa dilepaskan dari kesejarahan dengan Bung Karno. Untuk menghindarkan bangsa ini dari cara berpikir instan, seolah-olah Pancasila sebagai produk sekali jadi yang jauh dari proses dialektika sejarah panjang masyarakat Indonesia," jelas Mega.
Mega mengakhiri pidatonya dengan teriakan "Merdeka!" Tepuk tangan hadirin menggema. Mega lalu turun dari panggung ditemani Tjahjo Kumolo. Dia lalu disambut suaminya, Taufiq Kiemas, dan bersalaman. Setelah itu Mega kembali ke kursinya.
Namun uniknya, tidak ada saling tegur sapa dengan SBY, SBY pun juga tidak terlihat menghampiri Mega untuk menjalin silaturahim. Padahal keduanya mengaku sebagai Pancasilais sejati sebagai ideologi terbaik negara. (pz/det)