eramuslim.com – Serangan Israel ke Gaza memasuki hari ke 17, sejak 7 Oktober 2023 Israel terus membombardir kantong-kantong warga sipil.
Dukungan untuk Palestina dari masyarakat dunia terus berkelanjutan, termasuk dukungan dari dalam negeri, banyak aksi demontrasi yang mengutuk serangan Israel diberbagai daerah. Di Jakarta sendiri, masyarakat telah berkali-kali melakukan unjuk rasa di depan Kedubes Amerika Serikat.
Amerika Serikat sendiri menjadi pendukung utama dari kebijakan aneksasi dan serangan-serangan Israel.
Imam Besar, sekaligus pembina Front Persaudaraan Islam, Habib Rizieq Syihab, sambil mengenakan syal Palestina menegaskan agar masyarakat Indonesia terus memberikan dukungan kepada rakyat Palestina. Senin 23 Oktober 2023 hal tersebut disampaikan disela-sela saat sedang mengajar, Petamburan Jakarta Pusat
Habib Rizieq Syihab atau HRS menjelaskan bahwa tidak ada pembagian tanah untuk menyelesaikan konflik Israel Palestina karena tanah Palestina hanya untuk rakyat Palestina
Komentar IBHRS Tentang Desakan Warga Palestina untuk Mengungsi
Pembina organisasi FPI ini, juga mengomentari sejumlah fatwa wajibnya rakyat Palestina untuk hijrah. HRS mengkoreksi, bahwa hijrah tidak bisa menjadi kewajiban, fatwa tersebut nanti bisa menjadi legalitas Israel untuk terus menyerang warga Gaza, dengan alasan tidak mau mengungsi.
Lebih lanjut, Imam Besar Habib Rizieq Syihab (IBHRS), menjelaskan, fatwa tersebut bisa saja menjadi alat propaganda buzzer-buzzer pendukung Israel di Indonesia.
IBHRS menjelaskan “bahwa tidak boleh ada paksaan untuk rakyat Palestina harus mengungsi, kalau mereka diwajibkan mengungsi, yang mewajibkan harus fikirkan juga mereka akan mengungsi kemana” pungkasnya
Sambungnya, “contoh saja ketika warga Palestina mengungsi ke perbatasan Jordania dan Suriah, waktu itu posisinya sudah di camp pengungsian, tapi Israel malah menyerang camp-camp tersebut” jelasnya
“Kemarin Israel mengultimatum untuk warga Gaza pindah ke Selatan, akhirnya warga Gaza yang berada di Utara berbondong-bondong pindah ke Selatan, tapi diperjalanan mereka malah diserang, jadi mengungsi atau tidak mengungsi keselamatan mereka belum tentu terjamin” IBHRS
Jadi tidak boleh ada paksaan atau fatwa untuk warga Palestina mengharuskan mereka hijrah. Adapula mereka memilih untuk bertahan di Palestina, kita juga berterimakasih karena telah berupaya terus menjaga Palestina (Masjidil Aqsa, red)
Akan tetapi jika mereka memilih keluar dari Palestina dan menyebar keseluruhan dunia, karena memang kondisinya tidak bisa ditanggung semua orang, karena itu menyangkut keselamatan mereka. Jadi jika ada yang memilih untuk tetap bertahan, kita bantu mereka, dan jika ada yng memilih mengungsi demi keselamatan juga itu hak mereka, asalkan tidak ada kewajiban dan pemaksaan (mengungsi atau bertahan, red)
“Gaza ini penjara terbesar di dunia, semua wilayahnya dikurung pagar, pintu masuknya hanya yang berbatasan dengan Israel dan pintu rafah yang berbatasan dengan Mesir, itu berlangsung selama 75 tahun. listrik, air, pendidikan, pekerjaan dan akses lainnya sulit karena dijaga dan dibatasi Israel ” ungkap IBHRS
Bantuan Tetap Bisa Masuk Walau Tanpa Campur Tangan Pemerintah
IBHRS mendorong warga Indonesia untuk memberikan dukungan dan bantuan untuk rakyat Palestina. IBHRS juga mengomentari sejumlah kabar yang beredar, bahwa bantuan dari rakyat Indonesia tidak bisa masuk ke Palestina kecuali hanya melalui pemerintah.
IBHRS membantah hal tersebut, ia menjelaskan, bantuan bisa masuk meskipun tanpa melalui pemerintah “Jika dalam kondisi perang, jangankan bantuan logistik dan obat-obatan, bahan bangunan saja bisa masuk, itu buktinya Indonesia bisa bangun rumah sakit, itu dana patungan rakyat, tidak ada dana pemerintah disana” jelasnya
Lebih lanjut, IBHRS memberikan sindiran kepada pihak-pihak yang tidak mengetahui tentang bagaimana kondisi Palestina untuk tidak mengkerdilan perjuangan rakyat Palestina, dan tidak perlu memberikan statemen yang mereka tidak ketahui.
IBHRS juga mendorong masyarakat untuk terus mendoakan Palestina, untuk kemerdekaan Palestina serta memberikan bantuan apapun yang bisa dilakukan (Sumber: pikiran-rakyat)