eramuslim.com – Hasil Ijtima Ulama yang menjatuhkan dukungan kepada Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan, kembali diasumsikan sebagai politik identitas.
Menanggapi itu, Anies mengaku ketemu berbagai kelompok dari beragam latar belakang, termasuk berbagai agama.
“Saya menempatkan mereka semua sebagai warga negara Indonesia yang punya hak sama di hadapan para calon,” kata Anies, pada forum Indonesia Millenial and Gen-Z Summit (IMGS), di Senayan Park, Jakarta Pusat, Jumat (24/11).
Dia juga menegaskan, negara seharusnya memberi kesempatan sama bagi semua kelompok, bukan hanya kelompok tertentu yang justru menciptakan kerenggangan sesama anak bangsa.
“Kok yang lain-lain diterima? Ada satu dua kelompok yang seolah tidak akan pernah diterima, memang dia bukan warga Indonesia dan nggak punya kesempatan?” Anies balik bertanya.
Seperti diketahui, Ijtima Ulama mendukung pasangan Capres-Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dengan sejumlah syarat yang tertuang dalam Pakta Integritas.
Panitia Ijtima Ulama, Slamet Maarif, mengatakan, pasangan Anies-Muhaimin memenuhi kriteria Capres-Cawapres yang direkomendasikan, dibanding dua pasangan lainnya. (sumber: RMOL)