Selain itu, pihaknya juga akan mempercepat proses administrasi di inspektorat. Sebab pengadaan barang dan pembelanjaan anggaran di Pemprov Jateng harus didahului pemerikaan inspektorat.
“Karena sebelum dibelanjakan dalam konteks darurat ini memang harus direview oleh inspektorat semuanya. Saya minta harus dipercepat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jateng Prasetyo Aribowo membenarkan, bahwa serapan anggaran penanganan Covid-19 akan terus bertambah karena sudah ada rencana-rencana pembelanjaan seperti pembelian reagen dalam rangka peningkatan testing dan tracing, serta dukungan fasilitasi untuk rumah sakit darurat.
Ia menjelaskan, rencana pembelanjaan DAU mengalami perubahan berdasarkan perkembangan di lapangan.
“Pada awal Juli angka itu kita reassesment ulang penggunananya, karena waktu itu kita tidak tahu varian delta demikian cepat. Sehingga beberapa kita tunda, misalnya pelatihan bintek untuk promosi kesehatan kita tunda karena kita fokus untuk Covid,” katanya.
Prasetyo juga menyebutkan bahwa penanganan Covid-19 di Jateng sebenarnya tidak hanya mengndalkan anggaran refocusing DAU. Tapi juga memanfaatkan dana dari CSR perusahaan.
“Misalnya kita menerima dari Shopee, Pertamina berupa oksigen, tabung liquid. Semuanya itu kita dorong untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit,” terangnya.(suara)