Menteri Agama Maftuh Basyuni menegaskan, sentuhan moral agama diperlukan untuk mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan penyimpangan perilaku dari aparatur pemerintah seperti korupsi.
“Solusi yang diperlukan adalah sentuhan moral, di antaranya melalui pengawasan dengan pendekan Agama (PPA), ” kata Menag Maftuh Basyuni pada acara pembukaan workshop tentang pengawasan dengan Pendekatan Agama (PPA) tahun 2008, di Kantor Departemen Agama, Jakarta.
Menurutnya, selain faktor kesempatan, akar permasalahan berbagai bentuk penyimpangan adalah faktor moral dan akhlak yang substansinya berada di luar jangkauan sistem manajemen.
Karena itu, lanjut Maftuh, pengawasan yang bersifat represif atau audit adalah dalam rangka menghapus penyebab penyimpangan yang bernama “kesempatan”. Sangat penting dilakukan hal-hal yang berkaitan dengan moral dan akhlak, yakni dengan menghapus niat untuk berbuat menyimpang melalui penyadaran diri selalu diawasi oleh Allah SWT.
"Kesadaran bangkitnya potensi ketuhanan itu, diperoleh melalui pemahaman terhadap nilai-nilai agama. Apabila para aparatur negara sudah sadar akan potensi ketuhanan, maka tidak ada lagi niat untuk menyimpang, ” tandasnya.
Pada kesempatan acara itu, dia mengimbau jajaran di lingkungan Depag terus berusaha untuk menginternalisasi nilai-nilai agama dalam setiap langkah kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Aparatur negara khususnya aparatur Departemen Agama tentunya harus mampu menjadi tauladan terdepan dalam usaha mewujudkan jati diri bangsa yang bermoral, ” pungkasnya.(novel)