Seniman Muslim Selenggarakan 'Kreasi Seni Religi' Muharram 1429H

Syiar tahun Islam masih menggema di penghujung Muharram 1429 Hijriah, komunitas lintas profesi yang terdiri dari artis-seniman-budayawan muslim, insan pers, profesional, politisi, dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam Jamaah ORBIT menyelenggarakan Pergelaran Kreasi Seni Religi yang bertema "Gerak Hijrah untuk Indonesia Bermarwah". Acara yang akan diadakan di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, pada Ahad malam(10/2), merupakan sebuah reflekasi hijrah Nabi Muhammad SAW yang dituangkan dalam bentuk kreasi seni budaya Islami, antara lain meliputi instrumen tetabuhan, orkestra, tari, musikalisasi puisi, fragmen teaterikal secara kolosal.

"Banyak tayangan kreasi seni yang tidak Islami membuat kami tergerak untuk menyelenggarakan acara ini, yang merupakan episode kedua pergelaran kreasi seni religi pertama yang mengambil tema "Gerak tahiyat Indonesia Bermartabat. Dan untuk kali ini, kita mengambil momentum pada bulan Muharram, "jelas Ketua Panitia yang juga Jamaah Orbit Cici Tegal dalam jumpa pers, di Sekretariat CDCC, Menteng, Jakarta, Jum’at(8/2).

Menurutnya, upaya yang dilakukan oleh seniman-artis-budayawan muslim untuk menumbuhkan ukhuwah Islamiyah, di tengah kondisi Indonesia sedang mengalami keprihatinan diberbagai bidang.

"Ini merupakan sarana untuk memberikan motivasi kepada masyarakat, khususnya umat Islam, agar dapat membangun dan mengembangkan lagi kehidupan berdasarkan cita-cita Islam yang erkemajuan, "imbuhnya.

Pergelaran kreasi seni religi ini nantinya juga akan diramaikan oleh ratusan seniman muslim terkenal di tanah air, selain itu juga akan dimeriahkan oleh paduan suara dari dua ormas besar yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Dan pada acara puncak "Silaturahim Nasional" akan ditutup dengan pemukulan bedug oleh 13 tokoh yang mewakili bidang masing-masing, di antaranya KH. Amidhan mewakili MUI, Tokoh Politik diwakili oleh Taufik Keimas, Tokoh Militer oleh Wiranto, dan Budayawan Taufik Ismail. Selain pejabat dan tokoh dari Indonesia, Duta Besar Negara Sahabat, dan Dubes Negara-negara Islam dipastikan hadir dalam acara kental dengan nuansa Islam tersebut.

Sementara itu, Ketua Dewan Pengarah Din Syamsuddin berharap, acara pergelaran kreasi dari seniman muslim ini bisa dimanfaatkan sebagai alternatif budaya, di mana saat ini masyarakat muslim sudah terjabak pada budaya pop (pop culture) dan budaya hedonist yang sangat jauh dari aspek-apspek budaya Islam.

"Kolaborasi ini akan menampilkan nuansa yang terintegrasi, sesuai dengan pesan hijrah yang menampilkan tiga dimensi masyarakat ideal, yakni kemajemukan, keadilan dan kemajuan, "tandas Din. (novel)