Lewat akun facebook dan instagram resminya UAS mengumumkan bahwa karena kerap mendapat ancaman, intimidasi dan pembatalan ketika ingin menyampaikan tausiah di beberapa daerah seperti di Grobogan, Kudus, Jepara dan Semarang, UAS akhirnya membatalkan rencana ceramah dalam tiga bulan ke depan di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Padahal, kata Fahira, UAS dalam setiap ceramahnya selalu menyebarkan pesan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil’alamin dan pentingnya persatuan sehingga kerap diundang berbagai institusi pemerintahan, polisi, dan TNI.
“Menuduh UAS didomplengi kelompok radikal, sama artinya menafikkan dan tidak menganggap tokoh-tokoh penting dan institusi negara yang pernah mengundang UAS,” demikian Fahira. (rmol)