Eramuslim – Wakil Ketua Komite I DPD RI Fahira Idris menyatakan, negara tidak memiliki pilihan selain membentuk Tim Pencari Fakta kematian 554 petugas pemilu.
Menurut Fahira, tim akan mengungkapkan penyebab banyaknya petugas pemilu yang meninggal. Selain itu, pembentukan tim juga mencegah agar isu ini tidak menjadi ‘bola liar’.
Pengusutan, lanjut Fahira, harus dilandasi rasa kemanusian dan hasilnya menjadi referensi para pembuat kebijakan.
“Peristiwa ini musibah besar bagi bangsa ini, jadi jangan diseret ke ranah politik. Mari kita bicarakan peristiwa ini dalam bingkai kemanusiaan dan sebagai itikad baik agar peristiwa serupa tidak terulang lagi pada pemilu selanjutnya,” ujar Fahira dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (10/5).
Menurut Fahira, jika peristiwa meninggalnya lebih dari 500 petugas pemilu diendapkan akan melahirkan banyak dampak buruk bagi bangsa ini. Selain akan terus menjadi isu liar, bahkan penyelenggaraan pemilu ke depan dipastikan akan terus dibayangi peristiwa memilukan ini.
“Jangan sampai Pemilu 2024, orang pada enggan menjadi KPPS atau petugas pemilu karena takut. Kalau ini terjadi, bisa kacau masa depan demokrasi kita,” jelas Fahira.
Fahira berpandangan, pengungkapan musibah ini jangan dipandang secara politis, apalagi dianggap sebagai upaya mendelegitimasi hasil pemilu.
“Pengungkapan meninggalnya petugas pemilu adalah untuk kepentingan bangsa ini yang lebih besar lagi yaitu menyelamatkan demokrasi kita lewat gelaran pemilu yang lebih baik dan bermartabat,” pungkas Senator asal Jakarta ini. (tsc)