eramuslim.com – Bakal calon presiden potensial Anies Baswedan menyebut bahwa polarisasi dalam masyarakat yang menyebabkan munculnya istilah “kadrun” dan “cebong” sebenarnya telah ada sebelum ia mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017.
Anies menegaskan bahwa narasi-narasi yang memecah belah masyarakat telah ada sebelum ia menjadi calon gubernur. Contohnya, narasi yang pro ke Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maupun berseberangan dengan Ahok.
“Saya belum jadi calon Gubernur. Itu sudah ramai, saya masih tugas di Kementerian Pendidikan Kebudayaan. Tinggal dilihat saja catatan sosial media, catatan media-media,” ujar Anies menjawab pertanyaan Andy F. Noya dalam acara Kick Andy, dikutip pada Selasa (20/6/2023).
Lebih lanjut kata Anies, jauh sebelum dia menjadi calon gubernur, bahkan ada istilahnya saat kampanye, lebih baik pilih pemimpin non-Muslim tidak korup, daripada pemimpin muslim tapi korup.
Muncul juga narasi bahwa cari pemimpin harus yang muslim.
Sehingga saat dirinya terpilih menjadi pemimpin di Jakarta, Anies bertekad merajut kembali persatuan sesama anak bangsa.
“Jadi saya merasa, ketika saya mendapatkan panggilan tugas calon gubernur. Justru saya ingin mengembalikan yang robek ini. Karena sudah terjadi sebelum saya jadi calon gubernur,” imbuhnya.
Anies pun mempersilakan masyarakat untuk mengkroscek ulang semua data awal-awal biang keladi perpecahan itu terjadi.
“Boleh dicek di semua data saya menjadi calon gubernur bulan September tahun 2016, keramaian itu sudah terjadi bertahun-tahun sebelumnya,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Anies juga mengklarifikasi bahwa selama menjabat Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, dia mengklaim tidak pernah sekalipun melakukan diskriminasi, utamanya kepada pihak-pihak yang tidak menyukainya.
“Saya bertugas di Jakarta apakah dalam bertugas diskriminatif? Apakah dalam bertugas menunjukkan sikap membeda-bedakan?” tanya Anies.
Jika ada bukti-bukti tertulis maupun dari pernyataannya yang menjurus kepada diskriminasi, Anies mempersilahkan publik menunjukkan faktanya.
“Kalau sangkaan itu benar, maka selama saya bertugas ada diskriminasif ada pembedaan. Nyatanya tidak, justru merangkul semua,” pungkas Anies.
(Sumber: Fajar)