Selusin Paket Ekonomi Jokowi Tidak Juga Menyehatkan Negeri Ini

JokowiBlenyun-300x350-1-1-1-1Eramuslim.com – Hingga detik ini, Presiden Joko Widodo telah menggelontorkan 12 paket kebijakan ekonomi. Tujuannya, tentu saja agar perekonomian nasional bisa lari kencang. Lalu apa kata pengamat?
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan, paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla, tidak maksimal alias ‘enggak nendang’.
“Paket I sampai XII, belum bisa menjembatani kepentingan pengusaha dan masyarakat. Keberadaan paket tersebut masih sangat terbatas. Kalau komitmen, kita perlu apresiasi. Tapi, kenapa ada hambatan-hambatan. Jadi, itu (12 paket ekonomi) kok hanya sekedar lewat dan enggak nendang,” papar Enny dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (30/04/2016).
Kata Enny, ke-12 paket ekonomi tersebut, belum bisa memberikan stimulus bagi perekonomian. Sejauh ini, kongkretisasinya masih belum terlihat.
“Namanya saja stimulus. Artinya yang ditunggu-tunggu itu adalah suatu program yang mempunyai daya dorong yang konkret. Nah, sejak paket I sampai XII, bertujuan mendorong masuknya investasi, meningkatkan produktivitas, daya saing. Apakah itu sudah kelihatan, kan tidak,” papar Enny.
Menurut Enny, penyebab utama kurang ‘nendangnya’ paket ekonomi Jokowi adalah, tidak adanya instrumen yang bisa mendorong dari isi paket tersebut. “Instrumen yang dipakai itu apa? Itu yang menurut hemat saya, nggak jelas,” tuturnya.
Enny mencontohkan, paket ekonomi jilid XII mengatakan bahwa pemerintah memberikan kemudahan izin mendirikan PT (Perseroan Terbatas) dari 47 hari menjadi 10 hari.
“Namun apanya yang mau dipangkas, instrumennya apa. Bagaimana bila di lapangan terjadi tumpang tindih. Ini yang seharusnya dijabarkan juga,” ungkapnya.(ts/inilah)