“Tidak harus menyelami proses di lokasi yang lebih panjang. Kalau dalam hal ini Kemenag kenapa? Karena Kemenag ini yang mengurusi para tokoh agama,” tandasnya.
Menukil Gus Mus : Bedakan Qada dan Qadar
Pemikiran perlu diubah. Alissa melihat masih banyak kalangan pesantren karena relatif memiliki tingkat keikhlasan tinggi sehingga tidak bisa membedakan antara qada dan qadar. Demikian Alissa mengutip pernyataan Gus Mus.
“Kalau istilah Gus Mus itu ya jadi cara pandang ini lho. Cara pandang terhadap pandemi sendiri dan terhadap takdir. Bahwa takdir itu, ya kalau kita sudah berupaya. Tapi kalau kita tidak berupaya, ya itu belum takdir. Nanti itu yang disampaikan Gus Mus ya,” ungkapnya.
Ia melihat masih banyak orang pasrah menunggu takdir.
“Ini kan masih banyak itu orang-orang yang ya sudahlah takdirnya, kalau nanti meninggalnya dalam wabah, kan nggak bisa begitu, nggak bisa pakai sudahlah,” ujar Alissa yang psikolog ini.
Orang makan karena mereka ingin tetap hidup bersama orang-orang yang mereka cintai. Orang menjaga kesehatannya karena mereka ingin tetap hidup untuk orang-orang yang dicintai.
Tetapi sekarang ini ya kita pakai masker, untuk hidup dan untuk orang-orang yang kita cintai. Bukan kok kita tidak percaya pada takdir. Lha kok kalau cuman begitu ya sudah. Kita patuhi aturan lalu lintas, karena kita ingin tetap hidup dan tidak mencelakai orang lain. Tapi kenapa terhadap si wabah ini kok tidak berupaya itu, duh!
Atau mungkin karena saking capeknya karena sudah 2 tahun menghadapi pandemi?
“Fatigue ya, saya yakin fatigue ada. Tapi yang lebih, bukan fatigue karena saya mengalami dari tahun lalu sampai sekarang masih banyak cara pikir yang tidak berubah yang menganggap ini tidak bahaya, kemudian semuanya ini takdir. Jadi bukan semata-mata fatigue.
Lingkungan Nahdlatul Ulama saya nggak yakin ini (fatigue). Kalau fatigue ya semua, semua akan meningkat begitu ya. Tapi kalau ini kan, trenyuh ya. Aku udah bingung harus sampai dari mana,” urai Alissa Wahid. (*Sumber: TimesIndonesia) Daftar Ulama NU yang meninggal bisa dilihat di sumber TimesIndonesia.