Namun, kerja sama ini dijalankan secara bisnis ke bisnis antar perusahaan yang mengelola bandara dan maskapai penerbangan internasional. Ini berarti tawaran dari Luhut selaku pemerintah hanya sebatas menjembatani dan mempromosikan proyek-proyek yang ada.
Selain Bandara Silangit, Luhut pemerintah juga akan menawarkan proyek infrastruktur lain yang potensial digarap oleh para investor India. Mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), jalan, pelabuhan laut, industri farmasi, hingga teknologi informasi.
“Untuk yang listrik, memang karena PLN mereka (India ) itu bisa 20-30 persen lebih murah. Sekarang kami ingin lihat, kalau betul kenapa tidak? Kan nanti konsumen harganya jadi lebih murah,” kilahnya. (Cnni/ram)