Pemerintah dinilai belum punya konsep dan strategi jangka panjang dalam menangani masalah kesehatan. Hal itu terbukti dengan cara-cara pemerintah mengatasi berbagai penyakit yang akhir-akhir ini merebak di wilayah Indonesia, misalnya, gizi buruk, demam berdarah, polio dan sebagainya. Demikian Sekretaris F-PKS Mustafa Kamal, di Jakarta, Kamis (27/12).
"Memangdi bidang kesehatan dan kesejahteraan pemerintah belum punya strategi yang terkonsep dengan baik. Kerja pemerintah selama ini lebih bersifat reaksioner," katanya.
Menurutnya, konsep kesehatan harus dilakukan secara sinergis antardepartemen dengan melibatkan masyarakat. "Misalnya, Departemen Kesehatan bisa menggandeng Departemen Pendidikan Nasional bagaimana menanamkan hidup sehat kepada siswa," saran anggota Komisi IX ini.
Hal yang sama juga bisa dilakukan dengan Kementerian Perumahan Rakyat, misalnya, bisa membuat konsep bagaimana menciptakan lingkungan perumahan yang sehat. "Kalau lingkungan sehat maka tidak akan ada penyakit menular, tidak ada demam berdarah," sambung dia.
Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini tidak ada koordinasi untuk mengatasi masalah kesehatan. Padahal masalah kesehatan manusia adalah hal yang harus didahulukan atau disejahterakan. "Masalah pangan, sandang dan papan itu standar masyarakat sehat," tegas mantan aktivis Universitas Indonesia (UI) ini.
Ia menilai, pemerintah selama ini kurang serius mendahulukan masalah kesehatan dan kesejahteraan warganya, karena masalah ini belum menjadi prioritas pemerintah.
"Ini karena banyak masalah-masalah yang tak terduga, seperti, bencana alam, gempa, banjir. Selain itu kabinet ini belum mampu melakukan konslidasi secara cepat. Ini harus diakui," tandasnya. (dina)