Sekjen FUI: Negara Muslim Harus Bersikap Tegas kepada Denmark

Pemuatan kembali kartun-kartun yang melecehkan Nabi Muhammad SAW oleh Surat kabar Jyllands-Posten yang terbit di Denmark merupakan persoalan yang tidak bisa ditolerir lagi, sebab dalam hukum Islam hal ini sudah menghina sosok yang dimuliakan oleh umat Islam.

"Pemuatan kartun Nabi Muhammad SAW atas nama kebebasan, tidak bisa dibenarkan oleh hukum syariat Islam, penghinaan terhadap Nabi Muhammad, berarti juga menghina umat Islam, pelakunyalayak dihukum mati, "tegas Sekjen Forum Umat Islam M. Al-Khaththath kepada Eramuslim, di Gedung YTKI, Jakarta, Senin(18/2).

Menurutnya, penghinaan terhadap Nabi Muhammad yang kesekian kalinya oleh surat kabar Denmark ini memberikan indikasi bahwa, hal tersebut adalah masalah laten yang akan terus menerus muncul.

Khaththath menilai, selama ini tidak ada kekuatan dari umat Islam yang mampu mencegah adanya penghinaan terhadap Rasul Allah.

"Yang bisa menyudahi hal itu, hanyalah kekuatan superpower yaitu apabila Islam bersatu dalam bentuk Khilafah Islamiyah, yang secara riil menerapkan Islam secara kaffah, "imbuhnya.

Ia menegaskan, pemerintahan dinegara-negara muslim harus mampu bersikap tegas memprotes pemerintah Denmark. Dalam kesempatan itu, Sekjen FUI meminta agar pemerintah RI melalui Menteri Luar Negeri memanggil Dubes Denmark, agar mereka memberikan hukuman kepada pihak yang menerbitkan kartun Nabi Muhammad SAW.

Dalam kesempatan itu, Sekjen FUI juga mengimbau kepada seluruh umat Islam pada Rabu (20/2) agar turun ke jalan mendatangi Kantor Kedubes Denmark, di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, untuk menyampaikan protes keras terhadap penghinaan yang telah diulangi oleh surat kabar Denmark.

Sementara itu, Ketua MUI KH.A. Cholil Ridwan menilai, penghinaan yang diulangi oleh surat kabar Denmark itu merupakan bukti yang sangat jelas bahwa barat sangat memusuhi umat Islam, dan tindakan ini telah melukai umat Islam.

"Kalau Islam itu dikatakan keras, tidak suka cinta damai ya mereka sendiri. Karena mereka yang tidak suka damai, sangat jelas pekerjaan mereka itu akan melukai umat Islam, umat Islam akan melakukan protes keras. Mereka yang cari gara-gara, semua itu dilakukan kalau umat Islam itu minoritas. Mana ada umat Islam yang menghina agama lain, "katanya. (novel)