Sekitar 12 Pulau Terluar Indonesia Rawan Konflik dengan Negara Lain

Sebanyak 12 pulau dari 92 pulau terluar dinilai rawan konflik dengan negara tetangga. Oleh karena itu, sebanyak 12 pulau harus mendapat penanganan khusus secara detil.

"Masing-masing kabupaten juga mendapat tugas dari pemerintah untuk menginventarisasi dan memantau pulau-pulau kecilnya, " ujar Deputi bidang Survei Sumber Daya Alam Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakorsurtanal), Prof Aris Poniman PhD, pada wartawan di Jakarta, Selasa (15/5), .

Ditegaskannya, pihaknya saat ini sedang menyusun data khusus tentang kondisi ke-12 pulau dan lingkungannya, kedalaman laut di sekitarnya, jarak dengan pulau utama hingga kondisi penduduk yang mendiaminya.

Ke-12 pulau tersebut, antara lain adalah Pulau Nipah di Kepulauan Riau yang berbatasan dengan Singapura. Pulau ini semakin terancam keberadaannya karena terus-menerus diambil pasirnya. Sedangkan Pulau Miangas di utara Sulawesi Utara yang berbatasan dengan Filipina termasuk rawan, karena penduduknya lebih dekat pada budaya Filipina dengan bahasa Tagalog-nya dibandingkan dengan Indonesia

Selain itu, pulau yang juga dinilai rawan adalah Pulau Rondo, Sekatung, Berhala, Morore, Marampit, Batek, Dana, Fani, Fanildo dan Brass. Namun demikian, ia menampik kalau pulau-pulau tersebut bakal mengalami nasib serupa dengan Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan yang akhirnya jatuh ke negeri tetangga, karena pulau-pulau terluar Indonesia jelas milik Indonesia secara politis.

Menurutnya, pulau-pulau terluar merupakan kawasan strategis dan memiliki potensi sangat penting, karena di pulau-pulau tersebut terdapat Titik Dasar (TD) dan Titik Referensi (TR) yang digunakan untuk menarik garis pangkal batas wilayah atau teritorial RI. (dina)