eramuslim.com – FIFA sebelumnya menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20, tetapi FIFA membatalkan keputusan tersebut pada hari Rabu, (29/3/2023) karena terjadi kontroversi terkait keikutsertaan tim nasional Israel dalam turnamen tersebut.
Kebijakan ini tentu mengecewakan bagi para penggemar sepak bola di Indonesia, terutama bagi mereka yang telah lama menantikan turnamen ini di tanah air. Hal ini karena menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023 dapat menjadi kesempatan besar bagi Indonesia untuk memperkenalkan diri di dunia internasional.
Salah satu hal yang menjadi sorotan dari pembatalan ini adalah biaya persiapan yang telah dikeluarkan menjadi sia-sia. Dalam proses persiapan, banyak biaya yang sudah dikeluarkan, termasuk untuk renovasi enam stadion yang akan digunakan.
Melansir dari suara.com, menurut data dari Kementerian PUPR, proyek renovasi stadion sedikitnya membutuhkan anggaran sebesar Rp 400 miliar. Angka fantastis ini adalah untuk merenovasi stadion agar masuk dan layak sesuai dengan standar FIFA.
Adapun stadion yang akan digunakan diantaranya adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Stadion Jakabaring Palembang, Stadion Gelor Bung Tomo (GBT) Surabaya, Stadion Manahan Solo, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, dan Stadion I Wayan Dipta Bali.
Dengan Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20, maka anggaran yang sudah dikeluarkan kemungkinan akan menjadi sia -sia.
Selain pembatalan, sepak bola Indonesia juga sedang menghadapi sanksi tambahan dari FIFA.
(Suara)