Sebut Kaesang Tak Pantas Pimpin Kota Depok, Aktivis Angkatan 66: Masa Kita Dipimpin Anak Kecil

Sebut Kaesang Tak Pantas Pimpin Kota Depok, Aktivis Angkatan 66: Masa Kita Dipimpin Anak Kecil

Eramuslim.com – Aktivis Angkatan 66 Deddy Baadilla menilai Kaesang Pangarep kurang tepat memimpin Kota Depok karena usianya masih belia. Menurut dia, pemimpin daerah harus sudah matang dalam menganalisa dan mengambil kebijakan.

“Sepanjang pengetahuan saya, pejabat negara itu paling tidak 40 tahun, Kaesang umurnya berapa, kenapa harus dipaksa sih,” kata Deddy usai meresmikan Posko Pemenangan Anies Baswedan Relawan Pejuang ABW di Jalan Kemang 1 RT. 04 RW. 010 No. 9 Kecamatan Sukmajaya, Ahad, 11 Juni 2023.

Dia mengungkapkan, dulu Presiden Soeharto digulingkan karena alasan nepotisme, namun sekarang sudah tidak karuan.

“Kita Pejuang Ampera, sekarang sudah tidak populer, Amanat Penderitaan Rakyat, dulu kita berjuang untuk itu, masa kita berjuang untuk Ampera, kita dipimpin anak kecil yang umurnya belum 40,” paparnya.

Deddy mengatakan, pemimpin yang baik harus peduli terhadap rakyat. Paling tidak dia mengerti bagaimana mengelola suatu negara atau daerah.

“Depok ini kan PKS, saya pesan saja sama teman-teman di PKS, bagaimana caranya menolak lah, tidak pantas Kaesang memimpin kita,” katanya.

Sekretaris Jenderal Ampera ini menilai Depok akan dijadikan batu loncatan buat Kaesang. Setelah dari Depok, Kaesang akan ke DKI Jakarta dan muaranya ke RI 1.

“Kita sudah tahu jalan pikirannya, jadi orang Indonesia sekarang sudah pintar-pintar kok,” ujar Deddy.

Saat ini sudah tidak main dengan pencitraan, karena orang melihat apa yang diomongkan dengan apa yang diperbuat. “Ngomong ke kiri buat ke kanan, pagi kedelai sore sudah jadi tempe ya kan,” ucap Deddy.

Hingga saat ini sudah ada empat partai politik yang menyatakan siap mendukung Kaesang maju di Pilkada Depok. Selain PSI dan PDIP, Partai Gerindra dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) juga bakal mendukung anak Presiden Joko Widodo alias Jokowi itu dalam Pemilihan Wali Kota Depok 2024.

Pernyataan dukungan Perindo kepada Kaesang itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo. “Makanya dukung Perindo dapat kursi banyak di Depok. Kalau kursi 20 persen kita usung nanti Kaesang,” ujar Hary Tanoe seperti dikutip Tempo, Senin, 12 Juni 2023.

Sebelum Perindo, PSI juga telah menyatakan dukungan kepada putra bungsu Jokowi sebagai calon Wali Kota Depok. Hal tersebut diungkapkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PSI Kota Depok Icuk Pramana Putra.

Icuk mengatakan dukungan DPD PSI kepada Kaesang sebagai calon wali kota sudah gencar dilakukan sejak akhir Maret 2023. “Selama dua bulan terakhir kader-kader kami menyampaikan usulan ini kepada masyarakat Depok,” kata Icuk, seperti dikutip dari Tempo.

Sumber: tempo

Beri Komentar

246 komentar

  1. Lha trus apa bedanya sama Alon presiden mereka , indonesia juga gk butuh calon presiden naturalisasi , emg org asli Indonesia gk ada apa jd harus pilih org keturunan

  2. Kita coba dulu anak kecil karena yang tua gak ada bikin bikin apa apa dikota kelahiranku..depok malah carut marut

  3. Hak demokratis setiap warga negara, anda jika tidak mau pilih tidak masalah..atau yang merasa mampu bisa ikut kontestasi lebih sportif..biarkan dia maju, jika rakyat senang artinya terpilih secara demokratis bukan KKN

  4. Dengan demikian perjuangan reformasi yang ingin menghilang KKN makin sulit, ya karena pimpinan pimpinan partai dan terutama presiden presiden mendiamkan nepotisme atas keluarga nya. Coba kita flashback dari presiden presiden sebelum nya hampir tidak ada presiden membiarkan keluarga nya untuk jadi pejabat…. jadi cuma zaman Jokowi aja yang ada nepotisme nya seperti di Filipina.

  5. Gak usah di heboh – heboh kan lah,gak usah dikhawatirkan,Seribu peresn saya percaya masyarakat depok mayoritas masih pada waras,jadi yg waras diem az,biarkan yg kagak waras pada berwacana

  6. Klau warga Depok mrasa puas dg kinerja Walkot skrg dr PKS,knpa hrus takut sm anak muda yg blum brpnglaman(katanya). Angkatn 66 jgn mrasa brjasa, waktu Orba brkuasa dg otoriter,kmana suaranya. Swaktu Freeport dikeruk slama hampir 40 th,kmana suaranya. Katanya rky sdh pintar,makanya ga usah takut,Krn warga Depok akan tau siapa yg hrus dipilih nti.

  7. Ini negara demokrasi bung dan kebebasan berekpresi dan menyampaikan pendapat dijamin undangan-undang. Sy pikir ga ada masalah dan ga perlu juga dipermasalhkan jika anak muda menjadi pejabat publik selama sesuai dg aturan yg berlalu. Soal usia muda atau tua bukan menjadi soal selama orang tersebut memiliki kompetensi dan integritas yg baik. Faktanya sudah banyak pemimpin muda ( walikota/Bupati) yg sukses memajukan daerah nya masing-masing. Usia bukan lah standar utama utk calon pemimpin yg berkualitas.
    NB: Silahkan mendukung atau menolak Kaesang. Tapi ga perlu demo, memprovokasi dan memfitnah dia dg isu sara.

  8. Hak setiap orang utk bisa apa saja
    Tapi Apa kagak malu ente orang orang Depok ntar
    Dagelan demokrasi

  9. Biarlah kaesang ikut. Yg pilih juga rakyat. Rakyat yg menilai. Bukan juga pak jokowi yg pilih. Hadehhhh

  10. Menolak yg tdk berdasar,atau TDK ada landasan hukum , itu TDK baik.
    Karena begitulah demokrasi yg sedang berlangsung

  11. Yg korup itu yg tua tua…yg kreatip itu yg muda 2 lihat bos jamannya sudah geser saatnya yg muda tampil…tdk baca statistic ya…th kedepan tahunnya anak muda dah habis waktu mu…rasah ngiri kek…momong cucu itu pas n cocok

  12. Maunya dipimpin bangkotan tp gk becus krja, cm bs ngelubangin jalan,, ketauan bnget kl dri bani kadrun

  13. “Sepanjang pengetahuan saya, pejabat negara itu paling tidak 40 tahun.” Banyak lho pejabat negara yang berusia di bawah 40 tahun. Dari situ saja sudah tampak bahwa sebenarnya anda ini masih belum cukup umur pengetahuannya. Kasihan deh kami….

  14. Ded Elo lupa….?
    Pak Harto lengser kan Amin Rais biangnya, lagian jaman Pak Harto pejabat/kepala Daerah kan ditunjuk Ded, berarti kan memang bener Nepotisme, la sekarang kan nyalon dipilih oleh Rakyat, dan semua warga Negara berhak menyalonkan diri, dan itu tidak melanggar konstitusi, lagian gampang aja Ded, kalau Elo g mau d pimpin Kaesang, ya Elo g usah Pilih atau nyoblos, gampang kan Ded

  15. Tinggal kembali ke masyarakatnya…cari pemimpin yg mumpuni…yg amanah gitu lho…anak kecil mo dipaksakan jadi pemimpin….parah orang orang yg mendukungnya….kayaknya yang mereka pentingkan uang dan jabatan…
    Parah…parah….

  16. Jadi maunya dipimpin Mbah Mbah yang bangkitan yg mau Matek ya. Angkatan 66 itu maksudnya yg lahir tahun 66 kali ya. Terlalu halu yg bicara.

  17. Usia muda nggak masalah dampingin yang senior, dukung kaesang kalo punya nyali, kesempatan milenia unjuk kemampuan

  18. Yg angkatan 66 sdh Uzur..
    Dari th 66 ngapain aja sampe sekarang.
    Kl PKS berprestasi di Depok kok takut sana anak kecil…
    Ayo hilang kan cap Depok kota Rasis.

  19. Siapa tahu pemimpin muda lebih baik dari yg tua….dipimpin PKS 4 periode…coba lihat…jalan utama utama di Depok..got dan trotoar amburadul…Jl. Juanda..Jl.Merdeka…Jl.Kemakmuran…dan hampir semua jalan utama di Depok 2 Tengah dan Timur…..Ambyaaaarrrrr……apakah itu hasil pemimpin TUA……BRAVO MAS KAESANG…..MAJU TERUSS……

  20. Para kadal mulai blingsatan, gelisah & ketakutan, padahal mas Kaesang blm tentu nyalon, daftar saja belum sdh pada panik .. wkwkwk

  21. Sudah saatnya era pasukan tua berkedok agama diganti karena warga depok menunggu kemajuan depok yang sudah 15th ini ketinggalan jauh

  22. Kl undang2nya membolehkan umur Kaesang boleh maju emg knp?
    Kl ada partai politik ug mengusung Kaesang maju di Depok trus knp?
    Kl misal mayoritas warga depok memulih Kaesang trus kenapa?
    Dimana yg salah?????

  23. Bapak² yang mengaku angkatan 66 mungkin kelamaan mendekur begitu terjaga kaget dan keluarkan statement seperti itu. Ingat yang perlu perubahan itu Depok karena kelamaan dipimpin pks, kelamaan mendekur. Bangun bangun bangun.

  24. Begini saja mas Ded… Klu dulu nepotisme nya kuat sekali dan terlalu absolut, nah kalau sekarang spy nepotismenya tdk berlanjut! Gampang kok, wong yg pilih Rakyat masyarakat begitu saja ko repot. Jangan dijadikan polemik. Skrg kita tau masyarakat mana yg suka nepotisme dan tidak. Semua nya kembali urusan perut, idealisme itu sdh mati. Pemimpin maling dan korup dilindungi pemimpin lg krn saling menguntungkan coba yg tdk menguntungkan y dijegal lah spt sekarang sudah vulgar terlihat. nah kan itulah nepotisme. Spt pemimpin2

  25. Tua2 tdk bijak ya begini… Pikiran kolot… Harusnya bangga bangsa ini sdh memiliki banyak orang2 muda yg berprestasi… Berarti orangtuanya sukses mendidik anak2 nya lbh sukses dr diri ya… Berarti ex angkat an 66 anak2 nya Tua dulu baru sukses ????

  26. Terlalu ketakutan kekuasaannya di ambil orang lain, menjadi pemimpin adalah hak setiap orang.
    Bukti kuat kalau PKS tdk mau kekuasaan di ambil …… terlalu

  27. Tetap saja media Pemenangnya. Siapa yg gencar berkoar dimedia salah juga bisa menjadi benar, Tak Pantas juga bisa dianggap Pas, (Kebusukan akan terasa wangi kalo terbiasa bersamanya dlm waktu lama dan terus-menerus) itulah konsepnya sekarang.

  28. Ini negaraerdeka bung jaman suharto beda dengan sekarang….
    Jaman rejim suharto semua pejabat dintunjuk langsung sama dia.baik itu Anggota DPR/D,Gunernur ,bupati dan walikota.
    Sekarang di pilih langsung sama rakyat jadi ga bisa di sebut nepotisme….ah butek loo dasar sudah tua angkatan 66 sudah kadaluarsa…..dah di ganti sama 1998 dan generasi Z

  29. Demokrasi untuk mematahkan monarki. Ko sekarang monarki dihidupkan lagi mau dibawa kemana demokrasi kita?

  30. Muda ga masalah bos,yg penting bisa majuin suatu daerah trs belum tau juga caranya korupsi itu kaya gimana
    Kalo yg tua itu biasanya yg udah2 cuma mentingin perut sendiri