Sebut Istana Merdeka dan Bogor Bau Kolonial Tetapi Dipakai Acara Keluarga, Jhon Sitorus: Tak Ada Lagi Rasa Malu

 

Suasana acara pribadi keluarga Jokowi di Istana Bogor. (IST)

eramuslim.com – Pegiat media sosial (Medsos), Jhon Sitorus, memberikan kritik tajam kepada Presiden Jokowi yang menilai Istana Merdeka dan Istana Bogor bau kolonial.

Jhon menyinggung penggunaan Istana Bogor untuk acara pribadi anak Presiden Jokowi, Kaesang dan Erina.

Jhon menilai bahwa acara tersebut mencerminkan “bau kolonial” dan mewah yang berlebihan, menyiratkan kemewahan ala kolonial dan dinasti.

“Bau kolonial yang sesungguhnya. Jauh kata sederhana. Semua serba mewah ala kolonial dan dinasti. Itulah gambaran siraman upacara Tingkeban kehamilan anak pertama Kaesang dan Erina G di Istana Bogor,” ujar Jhon dalam keterangannya di aplikasi X @Miduk17, kemarin.

Menurut Jhon, meskipun Jokowi sebelumnya dikenal menolak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi, belakangan ini ia tampak menggunakan istana untuk acara keluarga.

“Sejak keluar dari PDI Perjuangan Jokowi doyan memakai fasilitas negara untuk acara pribadi,” lanjutnya.

Diungkapkan Jhon, hal tersebut bukan pertama kalinya, karena pada Mei juga telah digunakan untuk tasyakuran kehamilan anak pertama Kaesang dan Erina

“Bagaimana respon warga Indonesia? Cek saja Instagram Erinagudono, banyak kritik tajam beranak pinak di sana, tapi sepertinya tak ada lagi rasa malu dalam keluarga dinasti ini,” cetusnya.

Ia mencatat bahwa pada saat yang sama, ada peristiwa tragis seperti kematian seorang driver ojek online (ojol) karena kelaparan.

“Toh tetap saja mereka tengil dan tidak ada kata maaf kala di saat yang sama, ada driver ojol meninggal karena kelaparan,” Jhon menuturkan.

Jhon juga mengkritik bahwa penggunaan fasilitas negara untuk acara pribadi menunjukkan ketidaksesuaian dengan prinsip-prinsip kesederhanaan yang seharusnya dipegang oleh pejabat publik.

“Ya, mumpung masih berkuasa harus dimaksimalkan segala sesuatunya. Apalagi fasilitasnya gratis, dibayarin oleh kita (rakyat) lagi,” tandasnya.

Ia juga menyoroti gaya hidup mewah keluarga Jokowi yang bertolak belakang dengan kesulitan yang dihadapi masyarakat umum.

“Jadi, kalau mau ngomong soal bau kolonial, mbok ya ngaca dulu,” kuncinya.

Sebelumnya diberitakan, Istana Merdeka, Istana Negara di Jakarta, dan Istana Bogor merupakan lokasi bersejarah bagi bangsa Indonesia. Bahkan ketiga istana itu telah digunakan enam presiden sebelumnya.

Namun, bagi Presiden Jokowi, ketiga istana tersebut merupakan tempat yang dulunya dihuni oleh Gubernur Jenderal Belanda.

Jokowi pun selalu terbayang serta mencium bau-bau kolonial saat bekerja di Istana Kepresidenan Jakarta dan Bogor.

“Bekas gubernur jenderal Belanda, dan sudah kita tempati 79 tahun. Baunya kolonial selalu saya rasakan setiap hari. Dibayang-bayangi,” kata Jokowi.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah seluruh Indonesia di Istana Kepresidenan, Ibu Kota Nusantara (IKN), Selasa (13/8/2024).

Pernyataan itu pun kini jadi pembahasan publik. Terutama di media sosial. Sejumlah pegiat media sosial mengkritik keras ucapan Jokowi tersebut. (sumber: Fajar)

Beri Komentar

30 komentar

  1. Presiden seharusnya berhati2 dalam mengeluarkan permyataan, supaya tak jadi polemik. Jika sekarang kamu merasa dalam puncak kekuasaan, maka fase berikutnya adalah TURUN dan berhenti cawe2.

    1. Kayaknya dia ngga ingat karma dan kematian matu hatinya dipenuhi dan dibutakan atas ketamakan dan haus kekuasaan

  2. WAkaaaKANDA….sekitar 70 juta WNI pencoblos gambar muka JW pada pilpres 2019, ternyata kena tipu muslihat dibalik mimik lugu, intonasi menyejukkan dan bahasa tubuh lembut. Th 2014 berjanji bahwa TIDAK akan mengizinkan anggota keluarga terdekat untuk menduduki jabatan politis namun th 2020, anak mantu menyemplung ke Pilkada. Thn 2024, pembegalan etika moral konstitusi keadilan berkerakyatan via palu paman MK disusul pemanipulasian perundangan via palu Mahkamah Agung, politisasi BanSos selama kampanye Pilpres sekaligus penyalahgunaan infrastruktur aparatur negara, dan polemik yang terkini adalah penyalahgunaan fasilitas istana kepresidenan untuk upacara Tingkeban oleh anaknya yang bungsu, dengan status sebagai anak, BUKAN sebagai Presiden.

    1. Sepertinya pak presiden lupa, bahwa berapa bnyk pejuang dan rakyat yg gugur membangun dan merebut bangunan bangunan kolonial itu

    2. Lupa..Lupa smua sama janji² nya. Biasa..pejabat kan yg penting janji² dulu biar kepilih..Habis itu ya derita loe loe pada rakyat jelata..Yg penting gw menang, dinasti gw menang..

  3. Sepertinya mulai menghujat dan mengkerdilkan nilai-nilai sejarah di negerinya sendiri, lalu berikutnya akan mengklaim ‘IKN adalah karya besar saya…

  4. Yang penting kan sudah cinta pejah gesang nderek dan sudah mendukung dan salah sendiri kenapa mau
    memilih saya kalo tahu mau saya kibuli kan saya raja kibul

  5. Semua nya HANYA BASA BASI, SANDIWARA KEBOHONGAN

    RAKYAT SUDAH MUAK DENGAN SANDIWARA YANG DIPERTONTONKAN
    RAKYAT TIDAK BODOHI DENGAN SANDIWARA KEBOHONGAN
    Basa basi setiap hari, MUDAH MUDAHAN SEMUA YANG DIUCAPKAN BASI BENARAN DAN BUSUK NYA SEMAKIN JELAS KELIHATAN

  6. Cangkeme mukidi saja koq didengar, bicara nya seorang pemimpim negara gak bisa dipakai sebagai panutan.

  7. Contoh seorang presiden yang tidak punya rasa terimakasihnya kepada pendahulu2nya.Beliau Jokowi sebenarnya adalah seorang munafiq yang tidak pandai memimpin.

  8. Mah itu dia,kalau satu jari menunjuk ke org lain maka tiiga jari menunjuk pd dirinya sendiri.
    Itulah salah satu ciri kaum kolonial yaitu punya sifat munafik,dia hinakan tp dia gunakan..

  9. Nah itu dia,kalau satu jari menunjuk ke orang lain maka tiga jari akan menunjuk pd dirinya sendiri.
    Itulah ciri kaum kolonial yaitu punya sifat munafik,dia hinakan tp tetap dia gunakan..
    Lebih baik istana warisan kolonial,dari pada pemerintah rezim kolonial.

  10. Indonesia selama 2014-2024 kena prank
    Saatnya bangkit & penjarakan mukidi, anak, menantu & kronikroninya

    1. Pernyataan Presiden Jokowi bhw istana merdeka dan istana Bogor berbau kolonial, adalah suatu pernyataan dan sikap yg tdk trrpuji. Kenapa : 1. Kita tdk bs memu gkiri kalau kita mmg bekas kolonial, tp diantara ki t a dgn egara kolonial tsb saat ini bagaikan saudara dan adik kakak, jangan, lukai persaan mereka.
      2.Bukankah kedua istana tsb dipakai olh presiden2 terdahulu utk pelaksanaan kegiatan2 tugas negara? Berarti sgt melukai perasaan presiden2 terdahulu.
      Kami rakyat indonesia mi ta Bpk utk menarik pernyataan tdb dgn sekalian minta maaf terutama kpd yg tersinggung. Wass.
      Padang 17 agust 24

  11. Ya setuju dengan judul artikel ini, kayanya gak elok seorang kepala negara bilang bau kolonial tapi masih dipake buat acara anaknya, dimana etikanya saya bingung mikirinnya

  12. Mengapa bau kolonial? Karena yang menempati saat ini adalah keluarga yang berkarakter kolonial memakai uang dan fasilitas negara demi kepentingan dinastt

  13. Pernyataan Jokowi bhw istana merdeka dan istana Bogor berbau kolonial, ini adalah suatu pendapat yg sgt salah, kenapa? 1.Bukan kah istana2 ini dipakai olh presiden2 terdahulu utk pelaksanaan tugas2 negara. Secara tak lsg melukai perasaan presiddn terdahulu, dan jg bs merusak keharmonisan hub dgn negara kolonial dimaksud , yg sdh kt rasakan selama ini bagaikan saudara, dan adik kakak.
    2. Pernyataan tsb jelas meruncing suasana dlm negeri.kami minta spy Bpk Jokowi menarik pernyataannya dan minta maaf kpd rakyat indonesia dan negara kolonial dimaksud.

  14. Jangan jangan yg ngritik Jokowi seandainya jadi presiden rakusnya melebihi mantan presiden presiden RI selama ini.

  15. Ibu kandungmu yg melahirkan, ngelus dodo, sekalipun kau bak malin kondang tapi ibu kandungmu masih membuka diri jika kau tulus dan minta maaf, pasti Ibu kandungmu akan menerima dengan setulys hati.

  16. Kesombongan dan keserakahan adalah jalan menuju neraka… Ingat…! Kekayaan, Jabatan dan kemewahan hanyalah titipan sesaat… Jika manusia lupa akan fitrahnya… Maka semua akan diambil kembali… Diakhir ayatnya manusia hanya akan dibekali dg selembar kain kapan… Kalau sdh menyadati itu apa yg perlu disombongkan…?

  17. Kasihan Jokowi dihujat terus menerus sejak 2014 mungkin tekadnya yang membela kaum minoritas dan memberantas radikalisme-terorisme.