Sebelum Mogok Nasional 24-27 Nov, Ribuan Buruh Akan Sambangi Istana

demo-buruh-di-depan-gedung-sate_20141220_035524Eramuslim.com – Penolakan buruh atas kebijakan upah nasional, tidak main-main. Mereka berencana menggelar mogok nasional pada 24-27 November ini. Kalau tak ada aral melintang, ribuan buruh se-Jabodetabek, ditambah buruh yang melakukan long march Bandung-Jakarta dan Lampung-Jakarta, berkumpul di Tugu Proklamasi, Jakarta, Jumat (20/11/2015).

“Kami gelar apel siaga menjelang mogok nasional pada 24 sampai 27 November nanti,” tegas Said Iqbal, Presiden KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia).

Kata Said, aksi ribuan buruh yang tergabung dalam Komite Aksi Upah-Gerakan Buruh Indonesia (KAU-GBI) se-Indonesia ini, mewakili buruh di 22 provinsi yang jumlahnya tak kurang dari 5 juta orang.

“Ini bentuk perjuangan kami menolak kebijakan upah murah. Termasuk teman-teman yang long march dari Bandung dan Lampung,” kata Said.

Dalam aksi long march tersebut, lanjut Said, buruh mengumpulkan sejuta tanda tangan penolakan PP No 78 Tahun 2015 tentang Upah. Di mana, aturan ini mematok kenaikan upah hanya berdasarkan PDB (Produk Domestik Bruto) dan inflasi. Selain itu, buruh menuntut adanya kenaikan upah minimal Rp 500 ribu. “Rencananya kami akan ke istana untuk menyerahkan petisi tersebut,” papar Said.

Terkait keputusan mogok nasional, menurut Said, sulit dihindari. Pasalnya, pemerintah terkesan tak memberikan respon positif atas tuntutan buruh. Untuk aksi mogok nasional ini, lanjut Said, dikonsentrasikan per wilayah. Untuk DKI Jakarta, mogok nasional akan terkonsentrasi di wilayah Pulo Gadung, Sunter, Tanjung Priok, Cakung-Cilincing, Ancol dan lain-lain.

Di wilayah Bogor antara lain Cileungsi, Citereup, Sukabumi, sepanjang Jalan Raya Bogor dan Depok.”Yang jelas, lima juta buruh di 22 provinsi siap mogok nasional. Namun bila pemerintah merespon kami, tentunya kami berhenti,” pungkasnya.(ts/inilah.com)