Sebelum Kasus A Lung, Bripka Marlindung Pernah Ditodong Senjata Oleh Aseng Tapi Kasusnya Menguap Begitu Saja

polantasEramuslim.com – A Lung, pelaku penamparan terhadap Brigadir Fandi yang tengah bertugas disebut-sebut punya beking seorang Komjen di Jakarta. Bisa jadi, sebab itu dia bertindak arogan. Namun Kapolri Badrodin Haiti tak takut dan memerintahkan jajarannya untuk segera menangkap pelaku.

Ini disampaikan sejumlah personel Sat Lantas Polresta Medan yang mengaku geram dengan A Lung. “Saya dapat info, pria Tionghoa ini punya beking kuat, jenderal katanya. Makanya dia berani menampar polisi yang bertugas di lapangan. Apalagi itu dilakukannya di tengah keramaian,” ujar polisi yang telah mengabdi selama 20 tahun itu tanpa menyebut namanya kepada medansatu.com (19/9).

Agar tak menjadi preseden buruk kepada personel polisi lainnya yang bertugas di lapangan, ia pun meminta pimpinan Polresta Medan dan Polda Sumut mengambil tindakan tegas.

“Sebagai bawahan, kami hanya meminta pimpinan yang di atas tak memihak cukong-cukong seperti itu. Bela dan lindungilah bawahan,” katanya.

Dia kemudian menceritakan kasus penganiayaan yang dialami personel Sat Sabhara Polresta Medan, Bripka Marlindung, setahun lalu. Saat itu, seorang Aseng menodongkan senjata airsoft gun miliknya kepada Bripka Marlindung yang sedang bertugas di Jalan H Adam Malik, Kecamatan Medan Barat.

Kasus tersebut pun dilaporkan ke Satreskrim Polresta Medan. Namun hingga kini, lanjutnya, kasus tersebut tak pernah diproses.

“Penodong Bripka Marlindung identitasnya jelas. Saat ini masih keliaran, tak pernah diusut tuntas oleh Satreskrim yang saat itu dipimpin Kompol Jean Calvijn Simanjuntak. Kami tak ingin kasus yang menimpa rekan kami Brigadir Fandi menguap begitu saja seperti kasus Bripka Marlindung,” ujar polisi berpangkat Aiptu tersebut. (ts)