SBY: Tuduhan Pilpres 2024 Pasti Curang Tentulah Berlebihan

eramuslim.com – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) buka suara terkait tidak jika Pilpres 2024 berlangsung satu putaran besar kemungkinan ada kecurangan.

Diketahui, kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran kerap menyuarakan kemenangan satu putaran.

Bahkan kata SBY, ada isu gerakan people power jika pesta demokrasi lima tahunan sekali itu satu putaran.

Hal tersebut disampaikan SBY dalam pidato politiknya bertajuk ‘Indonesia 5 Tahun ke Depan; Yang Sudah Baik Lanjutkan, Yang Belum Perbaiki’ di Avenzel Hotel & Convention Center, Cibubur, Jatisampurna, Bekasi, dikutip, Kamis (8/2/2024).

“kalau pilpres hanya berlangsung satu putaran, berarti itu curang dan kalau pilpresnya curang kita tidak akan terima, dan negara siap-siap chaos,” ujarnya.

Menurut Presiden RI ke-6 itu, tudingan pasti curang itu sudah sangat berlebihan. Apalagi negara akan chaos karena ada gerakan people power.

“Pendapat saya, menuduh apalagi memastikan bahwa pilpres ini pasti curang dan karenanya hasilnya pasti akan ditolak, tentulah berlebihan,” ujarnya.

“Namun, di sisi lain, mengabaikan suara-suara di luar yang khawatir pilpresnya bakal curang, tentu juga tidak bijak,” sambungnya.

Maka dari itu, SBY ingin Pilpres 2024 hasilnya sah dan diterima oleh rakyat. Dengan keabsahan itu, presiden terpilih akan memiliki legitimasi yang kuat dan kekuasaannya juga berkah.

SBY pun mengajak semua pihak berupaya bersama-sama memastikan Pilpres 2024 berlangsung secara jujur dan adil.

“Negara beserta segala perangkat dan sumberdaya yang dimilikinya mesti netral. Saya pikir ruang untuk itu tersedia,” ujarnya.

Lebih jauh, SBY menyebut negara, khususnya penyelenggara pemilu, bertanggung jawab penuh untuk memastikan berlangsungnya pemilu yang jujur dan adil itu.

Dia mengajak pula masyarakat luas untuk menjaga reputasi Indonesia sebagai negara demokrasi.

“Mari kita cegah agar tidak ada penyimpangan dan tidak ada hal-hal yang buruk, agar tidak perlu kemudian sejarah yang mengoreksinya,” tandasnya.

 

(Sumber: Pojoksatu)

Beri Komentar