Menghadapi krisis pangan dan kenaikan harga minyak dunia, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh rakyat untuk mengembangkan kesetiakawanan sosial, sebagai upaya meringankan krisis yang dirasakan sangat berat oleh masyarakat kelas ekonomi menengah hingga ke bawah itu.
"Saya mengimbau kepada seluruh rakyat, yang kuat bantu yang lemah, yang kaya bantu yang miskin, dan yang dapat lebih banyak, bisa bantu rakyat dan negara, " ujarnya saat berpidato dihadapan puluhan ribu kader PKS dalam acara tasyakuran Milad ke-10 PKS di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad (4/5).
Kepala Negara yang telah tiga kali hadir pada acara Milad PKS sejak terpilih sebagai Presiden pada 2004 juga berterima kasih atas kepedulian PKS terhadap masalah tingginya harga pangan saat ini.
Dalam pidatonya, Presiden yang hadir bersama dengan Ibu Negara Ani Yudhoyono menyambut baik tekad PKS untuk memelopori pemerintahan yang bersih.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap agar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dapat menjadi pelopor dalam melanjutkan pekerjaan yang masih tertinggal setelah reformasi pada 1998.
"Oleh karena itu, saya harap keluarga besar PKS terus jadi pelopor untuk melanjutkan reformasi, " ujar Presiden.
Presiden mengatakan, salah satu tanda pasca reformasi adalah kehidupan demokrasi dan kebebasan. Namun demokrasi dan kebebasan itu, lanjut dia, harus tetap disertai rahmat dan diperlukan akhlak yang adil serta kepatuhan terhadap hukum. (novel)