Tepat pukul 13. 00 WIB, Presiden SBY melantik menteri baru dalam struktur Kabinet Indonesia Bersatu (KIB). Sementara di luar Istana Merdeka, ratusan mahasiwa berunjuk rasa.
Para menteri yang dilantik adalah Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Muhammad Lukman Edi, Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Noeh, Menteri Hukum dan HAM Andi Matalatta, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal dan Jaksa Agung Hendarman Supandji.
Hampir bersamaan dengan pelantikan menteri hasil reshuflle jilid II, sekitar seratus orang mahasiswa, gabungan dari Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka. Mereka menentang reshuffle kabinet yang telah dilakukan pemerintah.
Ketua BEM Universitas Indonesia Ahmad Fathul Bari menegaskan, perombakan kabinet yang dilakukan oleh Presiden SBY pada tanggal 7 Mei lalu, tidak sesuai dengan keinginan masyarakat, yang berharap banyak agar pemerintah dapat melakukan perbaikan disektor ekonomi.
"Banyak menteri yang tidak mencerminkan keinginan masyarakat, kita sebagai masyarakat sudah jenuh dengan bongkar pasang ini, " ujarnya di sela-sela aksi unjuk rasa, di Depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/5).
Bari menilai, reshuffle kabinet tidak menjanjikan hal yang berarti bagi masyarakat, sebab dalam pelaksanaannya sangat kental dengan nuansa politik, serta tidak sejalan dengan semangat reformasi yang pernah disuarakan kaum intelektual pada tahun 1998.
Aksi berjalan tertib dan mendapat pengawalan sekitar puluhan personil kepolisian, selain melakukan orasi secara bergantian, peserta aksi juga membawa ringkasan disertasi Presiden SBY yang berjudul, "Pembangunan Pertanian dan Pedesaan Upaya mengatasi Kemiskinan: Analisis Ekonomi-Politik Kebijakan Fiskal."
Namun sampul halaman depannya terlihat tidak bersih lagi, karena sudah dilumuri bercak darah, tanda silang serta tulisan bahwa disertasi SBY bohong.
Selain melakukan gelar aksi di beberapa daerah mengkritisi kebijakan pemerintah, BEM se-Indonesia akan melakukan rapat akbar peringatan 9 tahun reformasi pada tanggal 16-18 Mei, dengan agenda utama mengevaluasi pemerintah SBY-JK.(novel)