Islam, demokrasi, dan modernisasi merupakan hal yang sejalan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
Hal tersbut disampaikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Pertemuan Forum Anggota Parlemen Muslim Internasional, di Hotel Millenium, Jakarta, Jum’at (19/1).
"Islam tidak kontradiksi dengan demokrasi dan modernisasi, dan kita selalu mempromosikan Islam dan toleransi, " ujarnya.
Presiden menegaskan, bahwa agama Islam adalah agama yang penuh dengan perdamaian untuk menuju satu kemajuan dan berkeadilan, yang bukan saja diperuntukkan bagi orang muslim, namun bagi seluruh dunia (rahmatan lilalamin).
Presiden juga mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia terus memonitor konflik di Timur Tengah dan Indonesia berkeinginan adanya proses perdamaian di Palestina.
"Kami menginginkan agar Palestina merdeka dan kami melakukan langkah-langkah diplomasi untuk kedamaian di sana, selain itu juga kami terus memonitor situasi di Libanon, dengan berpartisipasi mengirimkan pasukan perdamaian, " jelasnya.
Ia menyambut baik pertemuan yang dilaksanakan oleh anggota parlemen negara-negara muslim, hal ini sangat berguna untuk menghilangkan sikap pesimis akan adanya proses perdamaian di Timur Tengah. (novel)