SBY Dinilai ‘Jaim’ di APEC

foto: detik.com

Dalam pidatonya di sidang APEC Singapura beberapa hari lalu, SBY dinilai ‘jaim’ atau jaga imej soal kesiapan Indonesia dalam kesepakatan FTA atau perdagangan bebas. Dalam pidatonya, SBY menyatakan bahwa Indonesia sudah siap menghadapi perdagangan bebas. Padahal, kenyataannya Indonesia masih jauh dari siap.

Hal ini disampaikan pengamat ekonomi, Dr Faisal Basri dalam sebuah diskusi di Jakarta kemarin. Faisal mengaku bahwa ia setuju saja dengan kesepakatan perdagangan bebas. Karena itu memang akan menjadi sebuah keniscayaan dalam perdagangan dunia saat ini.

“Tapi, infrastruktur Indonesia masih jauh dari siap,” tegas Faisal. Menurutnya, jalur ekonomi antar daerah dan pulau di Indonesia masih belum terintegrasi. Mulai dari sarana jalan yang belum memadai, pelabuhan yang masih semrawut, dan masih maraknya pungutan liar.

“Anehnya, kalau antara Jakarta, dan kota di Cina dan Amerika sudah jalur ekonominya sudah terintegrasi. Tapi, antar daerah di dalam negeri sendiri belum,” ujar pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia ini.

Ia mencontohkan, harga jeruk per kilo dari Cina bisa dijual 6 ribu di Jakarta. Tapi kalau dari Medan, harganya bisa mencapai 12 ribu.

Begitu pun dengan waktu angkut. Ternyata, waktu angkut dari California ke Jakarta bisa lebih cepat dari Gorontalo ke Jakarta. ”Ini kan nggak masuk akal. Mau trade area gimana?“ tegas Faisal.

Kalau kesepakatan perdagangan bebas ini dipaksakan, tidak tertutup kemungkinan akan banyak pebisnis termauk petani dan nelayan dalam negeri yang mengalami kebangkrutan. (mnh)