SBY Bicara Dunia Global, Gus Umar: Ini Baru Mantan Presiden!

eramuslim.com — Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan, turut memberikan pandangannya terkait pidato mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjadi sorotan publik.

Gus Umar, sapaannya, memuji SBY atas isi pidatonya yang dianggap relevan dengan isu-isu global.

“Bginilah mustinya mantan presiden bicara tentang dunia global,” ujar Gus Umar dalam keterangannya di aplikasi X @UmarSyadatHsb__ (15/12/2024).

Ia menekankan pentingnya peran mantan presiden dalam memberikan perspektif luas terkait dinamika dunia.

Menurutnya, hal tersebut lebih baik ketimbang terlibat dalam urusan politik praktis yang dianggapnya kurang etis bagi mantan Presiden.

“Bukan sibuk jadi jurkam atau jastip calon kepala daerah!,” cetusnya.

Sebelumnya, SBY menyampaikan pandangannya terkait kondisi dunia yang semakin kompleks akibat ketegangan geopolitik di berbagai kawasan.

Pernyataan ini disampaikan SBY saat menerima penghargaan dari CNBC Indonesia di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (11/12/2024) kemarin.

SBY menekankan perlunya kesadaran akan situasi global saat ini yang lebih rumit dibandingkan era sebelumnya.

“Saya ingin menyampaikan kalau ada yang belum aware, dunia sekarang ini memang makin complex dan complicated, rumit dan ruwet,” kata SBY.

Dalam penjelasannya, SBY membandingkan situasi dunia saat ini dengan masa perang dingin.

Kala itu, dunia terbagi menjadi blok barat dan timur, dengan konflik Timur Tengah yang jelas mempertemukan kelompok Arab melawan Israel.

“Sekarang tidak seperti itu. Anatomi berubah dengan pesat sehingga menimbulkan kompleksitas dibanding era dulu,” jelasnya.

Setelah perang dingin usai, SBY mengingat era konsolidasi antarnegara yang ditandai dengan hubungan baik antara para pemimpin dunia, termasuk Amerika Serikat, Rusia, China, dan negara-negara Eropa.

SBY juga menyoroti munculnya kelompok baru seperti BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) yang kini menjadi pemain penting di dunia ekonomi dan politik.

Menurutnya, dinamika ini menjadi salah satu pemicu ketegangan geopolitik global.

Ia mengingatkan, dinamika geopolitik yang terus berubah akan memengaruhi perekonomian Indonesia dan aktivitas dunia usaha.

“Ini tatanan baru, new world order yang kesekian, new normal dunia kita sekarang ini. Kita harus bisa menentukan sikap dengan baik,” sebutnya.

(sumber: fajar)

Beri Komentar