Eramuslim.com – Dalam sebuah video Panji Gumilang mengakui jika dirinya seorang komunis. Terkuak pemilik asli pondok pesantren Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat.
Belakangan ini publik dikejutkan dengan pengakuan yang terucap dari Panji Gumilang.
Pria yang punya rekam jejak pernah menimba ilmu keagamaan di Gontor itu menegaskan jika dirinya seorang komunis.
“Saya komunis, saya komunis,” aku Panji Gumilang dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @inverno.channel, dikutip Senin, 19 Juni 2023.
Dalam video itu, Panji Gumilang mengaku sangat kagum dengan perkembangan dan kemajuan negeri Tiongkok.
Panji Gumilang akui komunis dan mengatakan jika Al-Quran bukan kalamullah. -tangkaan layar video @dhemit_is_back –
Ia bahkan menilai, Indonesia seharusnya bisa dan menjadi setara cengan Tiongkok.
Ia menyebut Indonesia negara besar, namun kemajuan Tanah Air disebut selalu dicegah.
“Akan tetapi dipotong, hancur lagi nol lagi, China naik terus menjadi raksasa segala hal,” kata Panji Gumilang.
Sebelumnya Panji Gumilang sudah membuat umat Islam di Indonesia marah.
Pasalnya, pria yang menyatakan dirinya seorang syekh itu mengklaim jika Al-Quran bukanlah Kalamullah atau perkataan Allah SWT.
Justru, kata Panji Gumilang, Al-Quran diwahyukan dan merupakan karangan Nabi Muhammad SAW.
Pemilik Ponpes Al Zaytun
Dapat dipastikan, semua santri Ponpes Al-Zaytun kini berafiliasi dengan pemahaman Panji Gumilang.
Tak sedikit video yang tersebar di media sosial, sikap dan prilaku santri Al Zaytun dianggap menyimpang.
Salah satunya adalah setiap kali adzan ada gerakan-gerakan aneh, lalu bukan menghadap ke arah kiblat, melainkan ke timur.
Selain itu, lagu Salam Yahudi yang sempat gempar yang dibawakan Panji Gumilang, pada peristiwa demo pada 15 Juni 2023 lalu semua santri dan walinya menyanyikan lagu tersebut di depan massa Forum Indramayu Menggugat (FIM).
Sehingga hal ini mengundang pertanyaan, sebenarnya pemilik asli Ponpes Al Zaytun siapa sosoknya.
Jika melansir situs resminya, pemilik Ponpes Al Zaytun tertulis adalah milik umat Islam Bangsa Indonesia dan umat Bangsa lain di dunia, timbul dari umat oleh umat dan untuk umat.
Penyataan di laman resmi Al Zaytun memang terdengar tak biasa jika dibandingkan dengan lembaga-lembaga lain di Indonesia.
Sejarah Ponpes Al Zaytun
Ponpes Al Zaytun didirikan pada awalnya tahun 1993 oleh Yayasan Pesantren Indonesia (YPI).
Namun ada jeda selama tiga tahun, di mana pembangunan Al Zaytun baru dimulai pada 1996 dan selesai pada tahun 1999.
Setelah bangunan Al Zaytun berdiri kokoh di atas tanah seluas 1.200 hektare, pembukaan pondok modern ini secara eksklusif diresmikan oleh Presiden B.J Habibie.
Sebelum berdiri di Indramayu, Panji Gumilang sempat mencari lahan di sejumlah daerah, Subang hingga Lampung.
Ia baru menemukan lahan dari seorang pemilik tanah yang saat itu memiliki luas tanah 60 hektare. Panji membeli tanah dengan harga murah!
Dan hingga sekarang pondok Al Zaytun berdiri di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.
Sumber Dana Al Zaytun
Pertanyaan publik saat ini, dari mana Panji Gumilang mendapat sumber dana hingga bisa membangun pondok Al Zaytun sebesar itu di Indramayu.
Dilansir Disway.id dari Radar Mukomuko, ternyata Panji Gumilang pernah bekerja di luar negeri.
Dari hasil pekerjaannya itu, gaji yang diterimanya itu disebut ditabung.
Selain itu, Panji juga mendapat dana hibahan sebagai wakaf dari 20 orang temannya.
Dari sumber dana itulah disebut jika Panji akhirnya sukses membangun pondok Al Zaytun yang diklaim terbesa di Asia Tenggara itu.
Al Zaytun Dulu dan Sekarang Berbeda
Menurut pengakuan alumni Ponpes Al Zaytun yang berani angkat bicara di sejumlah media, awal-awal Mah’ad ini berdiri tidak ada keanehan seperti sekarang ini.
Mereka justru kembali melempar bola panas itu kepada Panji Gumilang untuk meminta mengklarifikasi polemik yang ditimbulkannya.
Sumber: disway