Badan Narkotika Nasional (BNN) memperkirakan tidak kurang dari 1, 1 juta pelajar dan mahasiswa di tanah air telah terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Mahasiswa dan pelajar itu merupakan bagian dari 3, 2 juta jiwa di tanah air yang terjerat narkoba, sehingga diperlukan kampanye aktif dan terus-menerus untuk mengurangi tingkat pemakaian zat adiktif tersebut.
"Karena itu, diperlukan upaya intensif untuk mengurangi jumlah pemakai narkoba, " kata Sekjen Yayasan Cinta Anak Bangsa(YCAB) dr Iskandar Irwan H kepada pers di Jakarta, Jumat (16/5).
Iskandar mengemukakan di Jakarta sendiri diperkirakan jumlah pengguna narkoba telah mencapai 150.000 orang dan daerah lain yang diperkirakan juga banyak terjadi penyalahguaan narkoba adalah Papua. Tujuan Yayasan Cinta Anak Bangsa adalah ikut aktif mengurangi jumlah pemakai narkoba terutama di kalangan muda karena meraka ini merupakan penerus bangsa.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari aksi menyambut Hari Anti Narkoba Internasional yang jatuh pada tanggal 26 Juni 2008, " kata Iskandar Irwan.
Di Indonesia, lanjutnya, jenis madat yang paling banyak dikonsumsi adalah ganja, kemudian shabu-shabu serta putaw. Sekalipun 3, 2 juta orang di Indonesia diduga terlibat narkoba, namun BNN menduga sebenarnya angka riil di lapangan adalah lebih besar lagi.
Iskandar Irwan mengemukakan menjelaskan penyelenggaraan kampanye penanggulangan penyalahgunaan narkoba bagi anak-anak muda di berbagai kota di tanah air yang merupakan hasil kerja sama YCAB, BNN serta Perusahaan swasta. Tema kampanye ini adalah "Nge-dugs? Gak Deh." Dalam kegiatan ini Anak-anak muda di tanah air diajak mengikuti lomba ini untuk membuat slogan dan poster dengan menggunakan teknologi informasi.
Ternyata tidak saja di kota besar seperti Jakarta, kota yang berjulukkan serambi Makkah, Aceh saja, saat ini jumlah pengguna narkoba meningkatkan pesat dan semakin mengkhawatirkan.
"Kita akui penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Aceh hari ini telah mencapai angka yang menakutkan. Ini menunjukkan bahwa pengaruh narkoba semakin hari semakin meningkat maka dibutuhkan kerja keras kita semua, " kata Ketua Badan Narkotika Provinsi (BNP) NAD, Muhammad Nazar dalam sosialisasi pencegahan bahaya narkoba di Banda Aceh.
Data BNP menyebutkan kasus narkoba di Aceh hingga akhir 2007 tercatat sebanyak 599 kasus meningkat pesat dibandingkan pada 2005 yang hanya berjumlah 101 kasus.
Pada 2007 terdata 892 tersangka yang didominasi kaum laki-laki dengan rata-rata usia pelaku pada di atas 25 tahun dan didominasi mereka yang berprofesi wiraswasta yaitu berjumlah 352 orang.(novel/ant)