Eramuslim.com – Kerahiman sangat penting bagi seorang pemimpin yang mau memberikan diri seutuhnya untuk kepentingan bersama.
“Kalau bicara tentang kerahiman, kita bicara tentang belas kasih. Maka pemimpin yang memiliki belas kasih adalah pemimpin yang mau memberikan diri seutuhnya untuk kepentingan bersama,” kata Saryanto Liem Pengurus Persatuan Masyarakat Kristen Protestant Charismatic Workshop Indonesia dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (9/10/2016).
Liem menjelaskan Ahok itu one man show, seakan akan dia seorang pemimpin pemerintahan yang bersih dari korupsi, padahal pemimpin yang bersih dari korupsi bukan hanya untuk diri sendiri tapi bagaimana seorang pemimpin bisa menciptakan pemerintahan yang bersih bersama orang orang yang di Pimpin, tapi nyatanya banyak kasus korupsi di DKI mulai dari Armada Busway rombeng, Pengadaan UPS, dll.
Pemimpin yang baik harus mewartakan kebenaran, merangkul semua golongan tanpa diskriminasi, keras namun tegas dan bijaksana. “Ahok justru menghina keyakinan dan keimanan saudara-saudara kita yang Muslim, karena hanya Ahok takut saudara saudara kita yang Muslim tidak memilih dia pada Pilkada nanti dengan menghina keimanan saudara saudara kita yang Muslim” tambah Liem.
Selain itu, kata dia, pemimpin juga mesti memiliki gelombang kasih dan menyadari dirinya sebagai pelayan. “Ahok merasa seperti pimpinan perusahaan dan pemilik perusahaan seenak jidatnya membeli lahan RS Sumber Waras tanpa ada persetujuan DPR” katanya.
“Pemimpin harus berjiwa terbuka, mengampuni dan merangkul (lawan-lawannya), bisa melakukan rekonsiliasi membangun kebersamaan dengan rendah hati. Ahok sombong dan merasa paling hebat dan tidak bisa membangun kebersamaan lihat saja hubunganya dengan legislatif tidak baik,” ungkapnya.
Menurutnya pemimpin harus menunjukkan kredibilitasnya melalui kasih kepada orang miskin, lemah dan tersisih. “Pengusuran lahan masyarakat oleh Ahok tanpa menghormati nilai nilai Kemanusian dan kerahiman Allah untuk tempat bagi orang orang yang kurang beruntung. Justru kalau mengusur untuk tujuan yang baik maka Ahok harus mencarikan sebuah cara yang baik untuk tidak mengusur pula mata pemcarian mereka. Banyak cara kalau memang Ahok dalam memimpin meminta Tuhan untuk mengarahkan dalam menjawab semua kebutuhan masyarakat yang dipimpinnya,” paparnya.
“Jadi kita sebagai pengikut Kristen bijaklah nanti dalam memberikan pilihan pada Pilkada DKI Jakarta, jangan hanya kita memilih karena Agama Kristen yang sama dengan yang Ahok anut dan kita anut atau suku dan ras yang sama antara Ahok dengan kita,” tandasnya.(ts/wartaekonomi)