eramuslim.com – Proyek pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang digagas oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), sejak awal dianggap sebagai ambisi pribadi yang tidak didasarkan pada kebutuhan masyarakat.
Pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa argumen yang mendukung pemindahan IKN semakin tidak kuat. Bahkan, menurutnya, partai di Senayan telah mengakui bahwa proyek tersebut terlalu menguras anggaran.
“Itu keterangan yang rasional, bukan mengolok-olok Jokowi,” ujar Rocky melalui kanal YouTube miliknya pada Jumat, 17 Januari 2025.
Rocky, yang juga merupakan dosen filsafat, menyatakan bahwa konsep menjadikan ibu kota sebagai pusat pemerintahan dinilai tidak efektif karena justru membuat pemerintah semakin jauh dari rakyat.
“Jokowi ingin menjadikan IKN sebagai pusat kekuasaan, tetapi konsep ini akhirnya batal,” tegasnya.
Selain itu, Rocky mengkritik pendukung Jokowi yang tetap bersikeras mempertahankan wacana IKN. Ia meminta mereka untuk menghentikan upaya memaksakan proyek tersebut dan lebih memprioritaskan kebutuhan rakyat.
“Pembatalan itu memang menyakitkan. Tetapi anak buah yang masih melindungi Jokowi juga harus tahu diri bahwa memang tidak mungkin memaksakan. Jadi berhentilah melemparkan wacana IKN akan diteruskan,” tandas Rocky Gerung.
(Sumber: RMOL)
